Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Khotbah Iftitah Rais Akbar KH. Hasyim Asyari Pada Pembukaan Muktamar NU XVII di Madiun 1947

بسم الله الرحمن الرحیم Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Hanya keharibaan-Mu, Ya Allah, kami memuji. Wahai Dzat yang merendahkan dan menghinakan orang-orang yang congkak dan sombong yang telah meruntuhkan tahta firaun dan para kaisar yang sombong dan congkak. Tak seorang pun yang mampu mencegah apa yang engkau berikan dan tak ada seorang pun yang mampu memberikan apa yang tidak engkau kehendaki untuk diberikan. Maha Suci, Engkau ya Allah dan Maha Unggul. Alangkah luas rahmat-Mu dan betapa agung kedermawanan-Mu, walau kebanyakan manusia ingkar pada-Mu dan tidak percaya akan wujud-Mu serta benci pada-Mu. Meski demikian, Engkau tetap melimpahkan kenikmatan-Mu pada mereka. Engkau beberkan rizki serta karunia-Mu dan engkau panjangkan hidup mereka sepanjang masa. Tambahan rahmat dan keagungan semoga tetap Engkau limpahkan pada Nabi-Mu yang Ummy Muhammad SAW. Yang telah Engkau perintahkan untuk membeberkan sayap rahmat dan salamnya kepada orang-orang mukmin ya

Subhanallah, PSK di Tegal Selenggarakan Maulid Nabi

Tegal. Santrionline-Sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mangkal di kawasan lokalisasi Gang Sempit (GS) Desa Maribaya Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kemarin. Selain PSK, beberapa mucikari dan masyarakat yang bermukim di desa tersebut juga turut hadir. Mereka serempak mengenakan busana muslim dan baju koko. Saat mengenakan busana muslim, para PSK yang berusia antara 20 hingga 40 tahun itu tampak cantik. Pengurus Lokalisasi GS Bunasir mengatakan, peringatan maulid nabi ini baru kali pertama diadakan di tempat prostitusi itu. Meski baru digelar, tapi masyarakat Gang Sempit tampak antusias. Utamanya bagi para PSK dan mucikari. Mereka juga rela mengeluarkan uang untuk sekedar konsumsi para tamu undangan. Dalam peringatan itu, pihaknya juga menghadirkan Ustad Syarifudin dari Desa Kajen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. "Kegiatan ini merupakan permintaan dari seluruh penghuni Gang Sempit. Terutama para PSK dan mucikari," kata Bunasi

Alhamdulillah, PSK Gang Sempit Peringati Maulid Nabi

Tegal. Santrionline-Sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mangkal di kawasan lokalisasi Gang Sempit (GS) Desa Maribaya Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kemarin. Selain PSK, beberapa mucikari dan masyarakat yang bermukim di desa tersebut juga turut hadir. Mereka serempak mengenakan busana muslim dan baju koko. Saat mengenakan busana muslim, para PSK yang berusia antara 20 hingga 40 tahun itu tampak cantik. Pengurus Lokalisasi GS Bunasir mengatakan, peringatan maulid nabi ini baru kali pertama diadakan di tempat prostitusi itu. Meski baru digelar, tapi masyarakat Gang Sempit tampak antusias. Utamanya bagi para PSK dan mucikari. Mereka juga rela mengeluarkan uang untuk sekedar konsumsi para tamu undangan. Dalam peringatan itu, pihaknya juga menghadirkan Ustad Syarifudin dari Desa Kajen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal. "Kegiatan ini merupakan permintaan dari seluruh penghuni Gang Sempit. Terutama para PSK dan mucikari," kata Bunasi

Balaghah Membungkam Taufik Ismail

Taufik Ismail , seorang penyair yang telah melahirkan bait-bait sastra yang tersebar disetiap pojok nusantara itu tengah dikabarkan telah menyebut lagu Bagimu Negeri sebagai lagu sesat, baca: http://m.liputan6.com/news/read/2839996/penyair-taufik-ismail-sebut-lagu-bagimu-negeri-sesat?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter Saya tak mengerti kenapa seorang penyair sekelas beliau begitu lemah dalam hanya memaknai 4 bait lagu yang selalu didendangkan oleh bocah-bocah polos disekolah-sekolah itu. Ratusan bahkan ribuan baitnya yang sempat membuat saya kagum, kini luntur hanya karena kelemahan dalam memaknai 4 bait. Problem seperti ini sebenarnya juga dapat menjadi cermin bagi mereka yang sering menyuarakan ' kembali kepada alquran dan hadits ' (dengan menafikan ijma dan qiyas), sebab Al-quran - khususnya - telah menyimpan kalimat-kalimat sastra yang bernilai sangat luhur, karenanya sangat mustahil memahaminya dengan tanpa menimbang / mengkaji qaul-qaul ulama. Sebab tidak semua laf

Al Habib KH Sa'id Aqil Siradj

*Al-Habib KH Sa'id Aqil Siradj* Demak- santrionline.net Mungkin masih banyak yang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, bahwa Ketua PBNU, Prof. Dr. KH Sa'id Aqil Siradj juga seorang "Habaib" alias keturunan (dzurriyah) Rasulullah saw. Ini nih silsilah lengkapnya supaya paham, kalau perlu dihafal, hehehe... KH. Said Aqil Siradj bin KH Aqil bin KH Siradj bin KH Said (gedongan) bin KH Murtasim bin KH Nuruddin bin KH Ali bin Tubagus Ibrahim bin Abul Mufakhir (Majalengka) bin Sultan Maulana Mansur (Cikaduen) bin Sultan Maulana Yusuf (Banten) bin Sultan Maulana Hasanuddin bin Maulana Syarif Hidayatulloh (Sunan Gunung Jati) bin Abdullah bin Ali Nurul Alam Syeh Jumadil Kubro bin Jamaludin Akbar Khan bin Ahmad Jalaludin Khan bin Abdullah Khan bin Abdul Malik al-Muhajir (Nasrabad India) bin Alawi Ammil Faqih ( Hadrulmaut) bin Muhammad Shohib Mirbat Ali Kholi' Qosam bin Alawi atsani bin Muhammad Shohibus Saumi'ah bin Alawi Awwal bin Ubaidillah bin Ahmad Al Muhajir bin Is

Rektor Undip Hadiri Seminar Nasional pada Munas III KMNU

Rektor Undip Hadiri Seminar Nasional pada Munas III KMNU Semarang, Santrionline-Ahad (22/01), Memasuki hari terakhir rangkaian acara Munas ke-3 KMNU yang diadakan di Semarang, panitia menggelar Seminar Nasional. Mengangkat tajuk “Mewujudkan Organisasi Dakwah Santun Berwawasan Kebangsaan,” jajaran panitia yang dikomandoi oleh rekan-rekan KMNU Undip hadirkan  sejumlah tokoh. Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H.,M.Hum, rektor Universitas Diponegoro turut hadir mengisi Seminar tersebut. Pria kelahiran Semarang, 10 November, 54 tahun yang lalu ini menjabat sebagai Rektor Universitas Diponegoro periode tahun 2015 sampai 2019. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Diponegoro. Prof. Yos, begitu beliau kerap disapa, merupakan ahli di bidang Hukum Acara Tata Usaha Negara. Walaupun memiliki jabatan penting di Undip, Prof Yos dikenal ramah dan dekat dengan para mahasiswanya. "Tak jarang beliau suka bercanda dengan mahasiswanya saat mengisi kuliah," tutur Zaza, s

Keren !!!Munas Semarang Resmikan KMNU Baru di 4 Universitas

Keren !!!Munas Semarang Resmikan KMNU Baru di 4 Universitas Semarang,Santrionline-Salah satu agenda dalam rangkaian acara Munas ke-3 KMNU adalah pengesahan calon anggota KMNU Nasional dari sejumlah perguruan tinggi, Sabtu (20/1). Perguruan tinggi yang disahkan menjadi anggota KMNU Nasional dalam Munas ke-3 KMNU ini diantaranya KMNU Unair, KMNU UIN Sunan Kalijaga, KMNU STKS, dan KMNU Universitas Udayana (Unud). Sebagai mana yang tercantum dalam SOP pendirian KMNU Perguruan Tinggi di bawah naungan KMNU Nasional, keempat perguruan tinggi negeri ini telah melalui 6 bulan masa percobaan. Presidium Nasional 4 Miftahul Mujib yang menggawangi kaderisasi dan perekrutan anggota KMNU mengesahkan secara langsung keempat perguruan tinggin negeri tersebut. Masing-masing calon anggota KMNU diwakili oleh Ketua Pengurus menerima Surat Keputusan Presnas sebagai bukti telah disahkannya keanggotaan KMNU. "dengan bergabungnya keempat perguruan tinggi tersebut, diharapkan KMNU semakin berkembang dan is

MUNAS KE-3 KMNU RESMI DIBUKA DI SEMARANG

KMNU Helat Munas Ke-3 di Semarang S(20/01) Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama untuk ketiga kalinya menyelenggarakan Musyawarah Nasional. Bertempat di Pondok Pesantren Ash- Shodiqiyah, Jalan Sawah Besar Timur No. 99 Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Semarang. Tak kurang dari 150 peserta yang hadir mewakili berbagai KMNU Perguruan Tinggi. KMNU MALAYSIA, KMNU UNILA, KMNU UI, IMAN STAN, KMNU IPB, KMNU ITB, KMNU UPI, KMNU UNPAD, KMNU UNDIP, KMNU UGM, KMNU UNY, KMNU UII, KMNU UNAIR, KMNU UNUD, KMNU UNSOED, KMNU UIN SUKA, KMNU STIS, dan KMNU STKS adalah KMNU Perguruan TInggi yang turut hadir dalam kegiatan ini. Tak hanya itu, turut hadir pula perwakilan dari PCNU Kota Semarang dan pengasuh Ponpes Ash Shodiqiyah. Pembukaan Resmi Munas ke-3 KMNU diawali dengan pembacaan Maulid Simthudduror yang dipimpin oleh tim hadrah Kyai Galang Sewu. Musyawarah Nasional ini dihelat dengan tujuan untuk melahirkan kembali organisasi yang berwawasan kebangsaan dan  regenerasi roda kepemimpinan kader muda

Empat Perguruan Tinggi Negeri Resmi Bergabung Dengan KMNU

  Semarang. Santrionline-Sabtu (20/01), Salah satu agenda dalam serangkaian acara Munas ke-3 KMNU adalah pengesahan calon anggota KMNU Nasional dari sejumlah perguruan tinggi. Perguruan tinggi yang disahkan menjadi anggota KMNU Nasional dalam Munas ke-3 KMNU ini di antaranya KMNU Unair, KMNU UIN SUKA, KMNU STKS, dan KMNU Unud. Sebagai mana yang tercantum dalam SOP pendirian KMNU Perguruan Tinggi di bawah naungan KMNU Nasional, keempat perguruan tinggi negeri ini telah melalui 6 bulan masa percobaan. Miftahul Mujib, selaku Presidium Nasional 4 yang menggawangi kaderisasi dan perekrutan anggota KMNU, mengesahkan secara langsung keempat perguruan tinggin negeri tersebut. Masing-masing calon anggota KMNU diwakili oleh Ketua Pengurus menerima Surat Keputusan Presnas sebagai bukti telah disahkannya keanggotaan KMNU. Dengan bergabungnya keempat perguruan tinggi tersebut, diharapkan KMNU semakin berkembang dan istiqomah dalam mendakwahkan Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah an Nahdliyah di seluruh

RAHMAT ALLAH TAK PERNA MENINGGALKAN KITA

RAHMAT ALLAH TAK PERNAH MENINGGALKAN KITA santrionline.net - Seorang lelaki muda bangun di awal pagi untuk solat subuh di masjid. Dia berpakaian, berwuduk dan kemudiannya berjalan menuju ke masjid. Di pertengahan jalan lelaki itu terjatuh dan pakaiannya kotor. Dia bangkit sambil membersihkan bajunya, dan pulang ke rumah. Di rumah dia berganti baju, berwuduk kembali dan berjalan semula menuju ke masjid. Dalam perjalanan ke masjid, dia terjatuh lagi di tempat yg sama! Dia sekali lagi bangkit lalu membersihkan dirinya dan kembali ke rumah. Dirumah dia berganti baju buat kedua kalinya, berwuduk dan berjalan lagi menuju ke masjid. Dalam perjalanan menuju ke masjid, dia bertemu seorang lelaki yang memegang lampu. Dia menyapa lalu lelaki itu menjawab ; "Saya melihat kamu jatuh 2 kali semasa berjalan menuju ke masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan kamu." Lelaki muda itu mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid. Saat sampai di masjid, lelaki muda i

Alumni Suriah Ungkap Penyelewengan Bantuan Kemanusiaan ke Aleppo

Batang, Santrionline Alumni Syam (Suriah) Indonesia (Alsyami) menggelar pertamuan terbatas, Senin (9/1) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, mereka menghadirkan para ulama Suriah yang kebetulan sedang ada di Indonesia usai menghadiri Maulid Nabi di Kanzus Sholawat Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan. Beberapa persoalan yang dibahas dalam pertemuan tersebut yakni seputar glorifikasi jatuhnya Kota Aleppo dari tangan pemberontak dan penyimpangan yang dilakukan oleh sebuah lembaga bantuan kemanusiaan yang terindikasi disalurkan kepada para milisi dan kombatan di Suriah. Ketua Alsyami, Ahmad Fathir Hambali menyatakan, penyelewengan semacam ini bukanlah fenomena baru. Karena itu menurut dia, selayaknya para NGO atau LSM sungguh-sungguh melakukan kerja kemanusiaan. “Sebagai lembaga publik, hendaknya melakukan transparansi atas aliran dana mereka,” ujar Fathir. Sementara itu Sekjen Alsyami, M. Najih Arromadloni mengajak peserta pertemuan untuk mengampanyekan pentingnya melihat

Menguatnya Radikalisme Ini Masukan Kiai Said untuk Jokowi

Jakarta, Santrionline Ideologi transnasional yang bersifat ekstrim-radikal semakin menguat seiring perkembangan teknologi informasi lewat media sosial sebagai instrumen penyebarannya. Terbukti dengan tindakan intoleransi dan terorisme yang terjadi di beberapa waktu lalu di Indonesia. Hal tersebut menjadi pembicaraan serius antara Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dan Presiden RI Joko Widodo, Rabu (11/1) di Istana Negara Jakarta. Kiai Said dijamu makan siang oleh Jokowi sembari membicarakan kondisi terkini bangsa dan negara. Obrolan berlangsung santai dan penuh keakraban. Kepada Kiai Said, Jokowi mengemukakan beberapa persoalan terkait radikalisme dan intoleransi yang kerap kali dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu dengan tujuan merapuhkan pondasi kebangsaan yang selama ini telah terjalin kuat. “Presiden menyampaikan, bagaimana caranya untuk menangkal itu semua. Saya jawab, pertama faktor pemahaman agama yang kurang sempurna, dangkal, dan tidak mendalam” jelas Kiai Said kepada NU

Konferwil NU Segera Digelar, Ini Harapan Warga Nahdliyyin

PONTIANAK, Santrionline – Bagi warga nahdliyyin, pengurus maupun anggota Nahdlatul Ulama (NU), sosok pemimpin organisasi keagamaan ini memiliki posisi yang sangat strategis terutama untuk kemaslahatan umat. Oleh karena itu, menjelang dilaksanakannya Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Kalbar yang direncanakan digelar di Kabupaten Kayong Utara dalam waktu dekat, warga nahdliyyin dan Badan Otonom (Banom) NU di Kalbar, menyampaikan harapan mereka. Satu di antara warga nahdliyyin, Faisal, mengatakan Konferwil yang merupakan wadah pemilihan ketua ini, bisa menghasilkan pemimpin sesuai yang diharapkan. Setidaknya, ia berharap pemimpin NU yang disebut Ketua Tanfidz, orang yang mampu menjaga kerukunan antara umat beragama dan ragam etnis di Kalbar. Selain itu, menurutnya ketua NU hendaknya bukan dari golongan politisi. Sebab, bila berafiliasi dengan partai politik, maka sangat dimungkinkan rentan dengan kepentingan politik. “Apalagi saat ini lagi musim politik, dikhawatirkan pemimpin NU kedepan

Cegah Provokasi, Banser Banjar Buleleng Lakukan Konsolidasi

Buleleng, Santrionline Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Bali terus melakukan konsolidasi di tubuh Satkoryon. Pertemuan intensif ini dilakukan untuk menjaga kekompakan di tengah provokasi di berbagai media sosial akhir-akhir ini. Hal ini disampaikan oleh Kasatkoryon Banser Banjar Tohari saat menggelar pertemuan dengan anggota, Senin (9/1). Tohari mengingatkan seluruh anggota Banser untuk tetap waspada terhadap upaya sebagian oknum yang ingin memecah belah bangsa Indonesia. Para penebar fitnah melalui media sosial tidak henti-hentinya menyerang cara pandang keislaman ala NU. Bahkan tak segan-segan mereka menjelek-jelekkan kiai sepuh NU. “Suasana seperti ini sungguh tak mengenakkan, tapi kita jangan sampai terpancing untuk mengeluarkan kata-kata kasar sebagaimana mereka. Tunjukan kader NU mempunyai akhlak yang baik, lemah lembut sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW,” jelasnya. Konsolidasi yang dimaksud itu ada dua, yakni konsolidasi internal

As'ad Said Ali Toleransi Model Barat Tidak Cocok untuk Indonesia

Pacitan, Santrionline Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As'ad Said Ali hadir dalam Apel Kesetiaan NKRI yang digelar oleh PWNU Jawa Timur di kawasan Pantai Pancer Door Pacitan, Ahad (8/1). Wakil Ketua Umum PBNU periode 2010-2015 mengatakan bahwa toleransi model barat tidak cocok di terapkan di NKRI. Mengapa demikian, karena toleransi tersebut tidak sejalan dengan sikap toleransi yang dimiliki NU. "Toleransi model barat mengatakan semuanya bebas. Semua agama bebas. Termasuk menistakan agama orang lain, termasuk juga menghujat Allah. Itu toleransi model barat. Tapi kita beda, kita Pancasila tidak seperti itu. Kita adalah Bhinneka Tunggal Ika," katanya dihadapan 10 ribu kader NU Se-Jawa Timur yang mengikuti Apel Negara, kata mantan Wakil Kepala BIN itu, harus hadir membikin aturan atau undang-undang yang kuat untuk mengatur rambu-rambu lalu lintas interaksi antar umat beragama, dan antar suku di Indonesia. "Negara yang namanya Pancasila sekarang ibarat r

Aktivis Cyber Aswaja Satukan Visi Perangi Hoax di Medsos

Semarang, Santrionline Aktivis cyber Aswaja Kota Semarang berkumpul di auditorium perpustakaan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (30/12). Mereka menyayangkan pelbagai kekerasan di dunia sosial dan konten hoax. Mereka membahas bagaimana menyikapi hal tersebut yang merebak di dunia maya. Mereka dengan pertemuan kali ini akhirnya membuat kesepakatan untuk mengimbangi peredaran situs penyebar hoax dengan konten-konten yang menyejukkan. Agus Fathuddin Yusuf memberikan pengantar bahwa, sekarang kita sudah bisa membuat media sendiri. Kita bisa memproduksi berita, fotografi, bahkan pemilik media itu sendiri. Ia mengajak peserta untuk melihat media sosial sekarang ini. Dari sini kita dengan mudah menyebarkan berita yang kadang abai terhadap proses verifikasi, cek dan ricek serta keberimbangan. Pembicara lain Hasan Habibie yang mewakili Pustekkom Kemendikbud mendorong pada peserta workshop untuk memperbanyak konten yang menyejukkan dan Islam rahmatan lil alamin. Semangat pemuda ini harus te

Yai Said Agar Tak Menyesal, Bertabayunlah Bila Terima Informasi

Jakarta, Santrionline Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengaku prihatin dengan maraknya berita palsu, fitnah, dan provokasi permusuhan khususnya melalui media sosial. Ia mengimbau seluruh pengguna internet untuk berhati-hati dalam menyikapi berbagai informasi yang masuk. Ia menyinggung soal konflik di Timur Tengah, terutama di Suriah, belakangan ini. Dengan memutarbalikkan fakta, para penyebar berita palsu hendak membawa ketegangan di sana ke Indonesia lewat sentiment aliran agama. Guru besar ilmu tasawuf UIN Sunan Ampel ini lalu mengutip Surat al-Hujurat ayat 6 yang memerintahkan kaum mukmin untuk memeriksa dengan teliti (tabayun) berita yang datang dari orang fasik. “Supaya apa? Agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu,” tambahnya meneruskan terjemahan potongan ayat, Senin (2/1), di Jakarta. Kang Said, demikian ia biasa dipanggil, berpendapat bahwa konflik di Timur Tengah adalah dampak

Suka Sebar Hoax Tanda Ketidakmampuan Mengawal Firman Allah

Bandar Lampung, Santrionline Siapapun umat Islam yang suka memproduksi dan menyebar berita bohong atau hoax menunjukkan dirinya gagal mengawal Firman Allah. Pernyataan itu ditegaskan aktivis Gusdurian Lampung, Gatot Arifianto di Bandar Lampung, Rabu (4/1). "Kenapa demikian? Karena Al-Qur’an sebagai pegangan dengan tegas telah menjelaskan bagaimana umat Islam untuk menghindari fitnah hingga selektif menerima informasi," paparnya. Beberapa penegasan berkaitan dengan hal tersebut, ujar dia menambahkan, ditegaskan dalam QS. Al-Anfal: 25. Waattaquu fitnatan laa tushiibannal-ladziina zhalamuu minkum khaash-shatan waa'lamuu annallaha syadiidul 'iqaab. Artinya: Dan takutlah kalian terhadap fitnah (siksaan) yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah, bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. Gatot menambahkan, penegasan lain ada pada QS. Al-Hujurat: 6. Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu in jaa-akum faasiqun binaba-in fatabai-yanuu an tushiibuu

Sikapi Maraknya Hoax, Dai Muda Tingkatkan Kemampuan Literasi Media

Jakarta, Santrionline Penyebaran informasi yang masif melalui berbagai saluran media menyebabkan banjir informasi yang sulit ditentukan keshahihannya. Untuk itu, keberadaan para dai muda di tengah masyarakat harus mampu menjadi penuntun bagi masyarakat dalam memilih dan memilah informasi, agar tidak terjebak pada informasi palsu atau Hoax. Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia, Moh. Nur Huda menyatakan, para dai memiliki tanggung jawab penuh dalam memberikan pencerahan pada masyarakat, agar tidak tertipu pada informasi yang keliru. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan kompetensi literasi media pada dai muda yang hadir di tengah masyarakat. FKDMI, bersama dengan Kementerian Agama dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan menyelenggarakan Pelatihan Kader Dai Tingkat Nasional tahun 2017 tahap 1, dengan salah satu fokus bahasan menangkal informasi palsu (Hoax) di tengah masyarakat, dengan peningkatan kompetensi literasi media bagi para dai muda. Pelatih

TAK WARAS Sebarkan Hoax Berdasar Kebencian Maupun Kecintaan

Solo, Santrionline Segala sesuatu yang berlebihan, seringkali mengarah kepada hal yang tidak baik. Begitu pula ketika seseorang terlalu berlebihan dalam membenci maupun mencintai satu hal, seringkali akan membuatnya bertindak secara berlebihan, dengan tanpa dasar. Termasuk dalam kategori di atas, yakni perilaku menyebar berita bohong atau yang populer dengan sebutan hoax, dimana berita bohong tersebut dibuat berdasarkan pada kecintaan maupun kebencian yang berlebih. “Menyebarkan berita hoax berdasarkan kebencian maupun kecintaan, sama-sama tidak waras. Mestinya ada tabayyun atau klarifikasi dahulu, sebelum membagikan berita,” terang Koordinator Ansor Media Regional Jawa Tengah, Solahudin Aly, pada seminar Bedah Iklan Anti-Hoax di ISI Surakarta, Kamis (5/1). Menurut Sekretaris Pimpinan Wilayah GP Ansor Jateng tersebut, berita bohong sebetulnya sudah ada sejak zaman dahulu. “Bahkan dalam ranah hadits juga dikenal adanya hadits palsu,” ungkapnya. Selain Solahudin, dalam kesempatan tersebu

Netizen NU Jawa Tengah Deklarasi Anti-Hoax

Pekalongan, Santrionline Di tengah gencarnya berita-berita fitnah dan konten hoax di media sosial, Netizen Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah bergerak menyatukan barisan. Netizen NU Jawa Tengah, mengampanyekan bermedia sosial secara inspiratif dan berakhlakul karimah, dengan Deklarasi Damai Netizen NU, di Aula Gedung NU Pekalongan, Jateng, Ahad (8/1). Hadir dalam Silaturahmi dan Kopdar Netizen NU Jateng, HA. Helmy Faisal Zaini (Sekjen PBNU), Arief Rohman (Wakil Bupati Blora), H. Bisri (FKB-DPR RI), Sukirman (Wakil Ketua DPRD Jateng), Hasan Chabibie (Pegiat Literasi), dan beberapa pegiat media sosial, di antaranya M. Rikza Chamami (Dosen UIN Walisongo Semarang), Sholahuddin Al-Ahmadi (GP Ansor Jateng), Abdullah Hamid (RMI PBNU), dan Munawir Aziz (LTN-PBNU). Dalam agenda ini, didengungkan deklarasi damai Netizen NU Jateng, yang menyeru keaktifan warga Nahdliyyin untuk menyebarkan konten-konten inspiratif di media sosial. Deklarasi ini juga mendorong warga untuk memenuhi media sosial dengan

Wasekjen PBNU Kenakan Sarung saat Jalani Sidang Doktoral di UI

Jakarta, SANTRIONLINE Pemandangan tidak biasa terlihat ketika Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU H Ulil Abshar melaksanakan Sidang Terbuka Doktoralnya di Universitas Indonesia (UI), Senin (9/1). Ia mengenakan sarung dipadu dengan peci dan jas ketika memaparkan isi disertasinya di hadapan para penguji di sebuah mimbar. Sarung dan peci bagi warga NU memang sudah terbiasa sebagai identitas kultural yang telah mengglobal. Menjadi sesuatu yang tidak biasa karena selama ini ritual sakral penganugerahan Doktor di UI memakai setelan formal seperti dasi, jas, kemeja, dan celana panjang. Ulil yang juga aktif mengasuh Rubrik Keislaman di NU Online ini ingin meneguhkan identitas kultural Islam Indonesia saat penganugerahan gelar Doktornya. Baginya, praktik peneguhan identitas budaya tersebut sesuai dengan semangat pengembangan keilmuan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI. Dibawah Promotor Dr Muhammad Luthfi, Kopromotor I Prof Dr Sapardi Djoko Damono, dan Kopromotor II Dr Tommy Chri

PETUAH MBAH HAMID KEPADA PARA PENDIDIK

Petuah Mbah Hamid Kepada Para Pendidik Santrionline.net~​Ada satu kisah dari Waliyulloh Agung dari Pasuruan, Kiai Hamid, tentang bagaimana seharusnya seorang guru menghadapi murid yang tidak sesuai dengan harapannya. Suatu hari di sekitar tahun 60-an, salah seorang santri beliau yang menjadi pimpinan GP Ansor Cabang Pasuruan nyaris putus asa dalam kaderisasi di ranting-ranting. Pasalnya, dari 100 lulusan pelatihan, paling hanya ada 3-5 orang kader saja yg betul-betul bisa diandalkan. Dalam kegalauannya ini, si santri memutuskan sowan pada Kiai Hamid dahulu untuk konsultasi. Saat dia sowan, sembari menunjuk pada pohon-pohon kelapa yang berbanjar di pekarangan rumah, Kiai Hamid berkata panjang lebar. “Aku menanam pohon ini, yang aku butuhkan itu buah kelapanya. Ternyata yang keluar pertama kali malah blarak, bukan kelapa. Setelah itu glugu, baru setelah beberapa waktu keluar mancung. Mancung pecah, nongol manggar, yang (sebagian rontok lalu sisanya) kemudian jadi bluluk, terus (banyak ya

SEDIKIT TENTANG BERSYUKUR

SEDIKIT TENTANG BERSYUKUR santrionline.net~Kakek dan Nenek pernah berkata : Disaat kita memakai jam tangan seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-,  kedua jam itu menunjukkan waktu yang sama. Ketika kita membawa tas atau dompet seharga Rp 500.000,- atau Rp 500.000.000,-, keduanya sama2 dapat membantumu membawa sebagian barang/uang. Waktu kita tinggal di rumah seluas 50 m2 atau 5.000 m2, kesepian yang kita alami tetaplah sama. Ketika kita terbang dengan first class atau ekonomi class, maka saat pesawat terbang jatuh maka kita pun ikut jatuh. Kebahagiaan sejati bukan datang dari harta duniawi. Jadi ketika kita memiliki pasangan, anak, saudara, teman dekat, teman baru dan lama... Lalu kita ngobrol, bercanda, tertawa, bernyanyi, bercerita tentang berbagai hal, berbagi suka dan duka- itulah kebahagiaan sesungguhnya. Hal penting yang patut di renungkan dalam hidup : 1. Jangan mendidik anak mu untuk terobsesi menjadi kaya. Didiklah mereka menjadi bahagia. Sehingga saat mereka tumbuh dewasa

Allahu akbar... KH. Said Aqil Siroj ketua PBNU mengislamkan dua orang Jepang

Dua warga berkebangsaan Jepang, Tatsunori Hoshi dan Ohnu rkunjung ke kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta, Jumat (6/1). Pria dan wanita ini beriktikad masuk Islam melalui bimbingan Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj.  Kiai Said pertama-tama menjelaskan bahwa Islam adalah agama membawa rahmat bagi seluruh alam. Islam tak hanya tentang iman tapi juga akhlak dan peradaban. “Islam itu mengasihi, anti-kekerasan,” paparnya yang kemudian diterjemahan ke dalam bahasa Jepang. Doktor lulusan Universitas Ummul Qura Makkah ini lalu menuntun satu persatu dari mereka untuk melafalkan dua kalimat syahadat. Ohnuma Yoka yang sudah satu tahun tinggal di Indonesia menerjemahkan syahadat dengan bahasa Indonesia, sementara Tatsunori Hoshi dengan bahasa Jepang. Setelah resmi masuk Islam, Kiai Said tak menghapus dua nama asli mereka kecuali dengan menambah nama Ali untuk Tatsunori Hoshi sehingga menjadi Ali Tatsunori Hoshi, dan nama Sholehah untuk Ohnuma Yoka sehingga menjadi Ohnuma Sholehah Yoka. Ohnuma me

Perempuan dan Terorisme

Perempuan dan Terorisme   Dalam waktu belum lama berselang, lagi-lagi kita dikejutkan oleh dua kasus penangkapan perempuan oleh aparat kepolisian. Kasus pertama , penangkapan Dian Yulia Novi di Bekasi. Penangkapan Dian ini sekaligus membuktikan, jejaring terorisme bukan lagi domain kaum lelaki semata, melainkan sudah melibatkan jejaring kaum perempuan secara aktif. Bermula dari seorang tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri yang bersimpati dengan perjuangan Islam di Suriah, Dianmengaku mengalami proses indoktrinasi jihad qital melalui internet, khususnya melalui jejaring Facebook dan situs radikal lain, termasuk situs jihad online yang dikelola jejaring Aman Abdurrahman. Setahun mempelajari doktrin dan ajaran takfiri Ustaz Aman dan perkenalan dengan jejaring teror Bahrun Naim via telegram, Dian merasa sudah sangat yakin dan siap menjadi ”pengantin” yang hendak meledakkan diri dengan target Istana Negara. Kasus kedua , penangkapan Ika Puspitasari alias Salsabila di