Langsung ke konten utama

Alhamdulillah, PSK Gang Sempit Peringati Maulid Nabi

Tegal. Santrionline-Sejumlah Pekerja Seks Komersial (PSK) yang mangkal di kawasan lokalisasi Gang Sempit (GS) Desa Maribaya Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, kemarin. Selain PSK, beberapa mucikari dan masyarakat yang bermukim di desa tersebut juga turut hadir.

Mereka serempak mengenakan busana muslim dan baju koko. Saat mengenakan busana muslim, para PSK yang berusia antara 20 hingga 40 tahun itu tampak cantik. Pengurus Lokalisasi GS Bunasir mengatakan, peringatan maulid nabi ini baru kali pertama diadakan di tempat prostitusi itu.

Meski baru digelar, tapi masyarakat Gang Sempit tampak antusias. Utamanya bagi para PSK dan mucikari. Mereka juga rela mengeluarkan uang untuk sekedar konsumsi para tamu undangan. Dalam peringatan itu, pihaknya juga menghadirkan Ustad Syarifudin dari Desa Kajen, Kecamatan Talang, Kabupaten Tegal.

"Kegiatan ini merupakan permintaan dari seluruh penghuni Gang Sempit. Terutama para PSK dan mucikari," kata Bunasir.

Biasanya, lanjut Bunasir, setiap ada peringatan hari nasional atau peringatan lainnya, selalu dirayakan dengan pesta dangdut organ tunggal. Dalam pesta itu, selalu mendatangkan biduan cantik dari berbagai daerah.

Tapi kali ini, pesta itu sudah ditiadakan. Para penghuni lokalisasi justru mengharapkan kehadiran para ulama dan para kiai guna memberikan tausyiah tentang kehidupan. "Maka dari itu, kami menghadirkan Pak Ustad Syarifudin," ucapnya.

Ustad Syarifudin mengaku tidak alergi datang ke tempat tersebut. Dia justru senang bisa memberikan hal yang terbaik kepada masyarakat Gang Sempit. "Prinsip saya, syiar agama tidak pandang tempat. Dimanapun tempatnya, saya siap untuk melakukan syiar," kata Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor ini.

Salah satu PSK, Salimah (27) mengaku, damai hatinya saat mendengar tausyiah dari ustad berambut panjang itu. Sesekali, dia juga meneteskan air mata saat mendengar cerita tentang kehidupan dunia.

Dia berharap, kegiatan keagamaan di kawasan Gang Sempit tidak hanya dilakukan sekali. Tapi setiap hari besar Islam, harus selalu diperingati. "Kalau bisa, setiap minggu sekali ada pengajian rutin di sini," kata janda kembang ini mengusulkan. (Radar Tegal / Abdul Wahab)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p