Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

KH Said Aqil: Aswaja dan Pancasila Pegangan Warga NU Berbangsa dan Bernegara

KH Said Aqil: Aswaja dan Pancasila Pegangan Warga NU Berbangsa dan Bernegara Pasuruan.Santrionline- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengajak masyarakat untuk bersyukur dan bangga menjadi warga negara Indonesia dibandingkan dengan negara lain. Alasannya, Indonesia memiliki ada ulama yang nasionalis. Dalam sambutan di acara Apel Besar Peringatan Hari Lahir (Harlah) ke 93 Nahdlatul Ulama (NU) di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur, Said Aqil menceritakan sejarah peperangan di kawasan Timur Tengah. Harlah NU ini dihadiri ribuan nahdliyin, ormas termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Di Timur Tengah tidak ada pejuang nasionalis. Tidak ada ulama nasionalis. Di Indonesia, Alhamdulillah, KH Hasyim Asyari ulama nasionalis. Sampai Mbah Hasyim punya jargon 'Membela tanah air bagian dari Iman'," kata Said Aqil, Sabtu (30/4/2016). Menurutnya, sejak berdiri, NU tetap menggabungkan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (Aswaja)

Kado Istimewa dari Langit

Santrionline -Di saat menghadapi ujian dan tingkat perjuangan yang maha berat, Nabi Muhammad SAW diperintahkan menjalani Mi'raj. Sebuah kabar gembira dan kado istimewa dari langit untuk menghibur beliau yang tengah berduka cita Setelah wafatnya paman Nabi, Abu Thalib dan tidak berapa lama kemudian disusul oleh istri tercinta, Siti Khadijah. Baik Abu Thalib maupun Siti Khadijah adalah dua orang sosok yang telah banyak memberikan bantuan kepada Nabi, moril dan materi. Kedua musibah itu terjadi pada tahun 10 dari masa kenabian. Pada tahun itu dalam sejarah disebut,"Aamul Huzni"(tahun kesedihan). Pada saat yang bersamaan, beliau juga menghadapi ujian yang maha berat dan tingkat perjuangan yang sudah mencapai puncaknya. Gangguan dan hinaan, aniaya serta siksaan yang dialami beliau dengan pengikut-pengikutnya juga semakin hebat. Maka Nabi diperintahkan oleh Allah SWT menjalani Isra' dan Mi'raj. Hari itu adalah 27 Rajab pada tahun 621 M. Pada tengah malam yang sunyi dan

Syair-syair Hikmah KH Wahid Hasyim

Syair-syair Hikmah KH Wahid Hasyim KH Abdul Wahid Hasyim termasuk tokoh yang gemar mencatat. Tak heran, sejumlah pantun dan sajak kesukaannya dalam berbagai bahasa tetap tersimpan rapi hingga sekarang. Beberapa syair hikmah berbahasa Arab berikut adalah sebagain warisan berharga dari ulama dan pahlawan nasional ini. وَلَا شَيْءٌ يَدُوْمُ فَكُنْ حَدِيْثاً # جَمِيْلَ الذّكْرِ فَالدُّنْيَا حَدِيْثُ Tak ada satu pun di dunia ini yang kekal. Maka, ukirlah cerita indah sebagai kenangan. Karena dunia memang sebuah cerita أَلَا لِيَقُلْ مَا شَاءَ مَنْ شَاءَ إِنّماَ # يُلاَمُ الفَتىَ فِيْمَا اسْتَطَاعَ مِنَ اْلأَمْرِ Ungkapkanlah apa yang ingin diungkapkan. (Jangan ragu) pemuda memang selalu dicemooh lantaran kecakapannya. ذَرِيْنِيْ أَنَالُ مَا لَا يُناَلُ مِنَ اْلعُلَى # فَصَعْبُ العُلىَ فِي الصَّعْبِ وَالسَّهْلُ فِي السَّهْلِ تُرِيْدِيْنَ إِدْرَاكَ المَعَالِي رَخِيْصَةً # فَلَا بُدَّ دُوْنَ الشَّهْدِ مِنْ إِبْرِ النَّحْلِ Biarkan aku meraih kemuliaan yang belum tergapai. Derajat kemuliaan

TOKOH PESANTREN INDONESIA MEMBAHAS KONFLIK AGAMA DI AMERIKA

Santrionline.net Seorang tokoh pesantren muda di Kediri mendapat penghormatan membahas penyelesaian konflik dengan para pemuka agama dari berbagai negara. Forum ini digagas Drew University, perguruan tinggi di New Jersey, Amerika Serikat, yang berfokus pada pendidikan agama, budaya, dan konflik. Dia adalah Reza Ahmad Zahid, pengasuh Pondok Pesantren Al Mahrusyiah Lirboyo, Kediri. Putra pertama almarhum KH Imam Yahya Mahrus ini dikenal kritis dalam pemikiran Islam, terutama menyangkut pondok pesantren. Karena itu, meski masih berusia 36 tahun, dia dipercaya menjadi Ketua Robithoh Ma’had Islamiyah (RMI), sebuah asosiasi pengasuh pondok pesantren Jawa Timur. Dalam undangan yang ditandatangani Direktur Seni Liberal Drew University Christopher S. Taylor dan Direktur Perbandingan Agama Jonathan Golden, Gus Reza diminta menjadi peserta aktif grup diskusi penyelesaian konflik antaragama yang melibatkan para pemuka agama dari berbagai negara. Selain pemuka agama Islam, pemuka agama Kristen dan

Masyaallah, NU Ranting Ini Punya Program Tahajud Sekampung Tiap Malam

Masyaallah, NU Ranting Ini Punya Program Tahajud Sekampung Tiap Malam Jepara.Santrionline– Anda boleh tidak percaya. Tapi ini benar-benar terjadi. Jumat wage (29/04/2016) menjelang subuh, ribuan warga NU Ranting Tengguli II, Bangsri, Jepara melakukan tahajud bersama. Mereka berkumpul di Masjid Baiturrahman Kemlokomanis, Tengguli. Laki-laki, perempuan, tua, muda, anak-anak, hingga aparat desa kompak melaksanakan shalat tasbih berjama’ah 2 rakaat, dilanjutkan istighotsah, tahlilan dan jamaah shubuh. Bukan hanya malam itu saja. Gerakan shalat sunnah dan shubuh bersama dilakukan warga setiap dini hari. Di desa itu, ada 11 mushalla yang tiap pukul 3 dini hari dipenuhi muslimin beribadah. Khusus Jumat kemarin, mereka berkumpul di masjid jami’ karena kedatangan Ketua PCNU Jepara KH Hayatun Nufus al-Hafidz bersama rombongan. Selain itu, KH Taufiqul Hakim, pengasuh pesantren Darul Falah Amtsilati Bangsri juga hadir untuk memberikan motivasi lebih. Pemandangan itulah yang disebut “Perintis Qorya

Kisah Kembalinya Petinggi Jama'ah Islamiyah ke Pangkuan Ulama

Saya pernah bertanya kepada Dr. Najih Ibrahim tentang sebab utama berubahnya pola pikir beliau secara drastis. (Se belumnya beliau merupakan salah satu tokoh berpengaruh di organisasi Jama'ah Islamiyah Mesir. Namun saat ini, beliau bergabung dalam barisan para ulama untuk menangkal segala bentuk hal berujung kepada perpecahan). Lalu Dr. Najih Ibrahim menjawab: Sebenarnya, yang membuat saya berubah pikiran secara drastis adalah sebuah buku kecil yang dikarang oleh Dr. Sa'id Ramadhan Al-Buthi. Kitab itu bernama Bathin al-Itsmi (باطن الاثم) Saya mencoba untuk mengukur segala hal yang saya lakukan dengan buku kecil tersebut. Bagaimana pandangan Islam terhadap tindakan saya seperti memimpin sebuah gerakan, keyakinan yang kuat bahwa saya adalah simbol agama karena saya ingin berbuat demi kemajuan agama? Dari buku kecil itu, Syekh Al-Buthi mengatakan: Sebenarnya, hal yang paling keliru adalah ketika batin seseorang penuh dengan rasa kesombongan, meyakini bahwa dirinyalah yang benar, d

Jangan Takut Istighfar Kita Tidak Diterima !!!

Mesjid Syeikh Burhanudin - Pariaman, Sumatera Barat Disampaikan oleh  KH. Khoirullah Ramli: Al Imam Hasan Al Bashri bekata "Allah SWT tidak akan menyiksa seseorang yang telah beristighfar", lalu ada seorang bertanya " kenapa demikian Ya Imam?", maka Be liau balik bertanya "Siapakah yang memberikan Hidayah kepada orang tersebut untuk beristighfar?", lalu orang itu menjawab "Allah SWT" Maka Al Imam Hasan Al Bashri berkata "Bagaimana mungkin Allah SWT memberikan seseorang Hidayah untuk beristighfar tapi Ia menyiksanya? Sedangkan Allah SWT telah berfirman: وما كان الله معذبهم وهم مستغفرون "Tidaklah Allah menyiksa mereka sedangkan mereka beristighfar" (arifan)

Akhlak Rasulullah Saw Terhadap non Muslim

Disampaikan Oleh  Habibana Munzir bin Fuad Almusawa Alaihi Rahmatullah: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah panutan tun ggal bagi kita, dimana beliau adalah orang yang paling berlemah lembut dari semua manusia, bahkan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersikap lemah lembut terhadap orang non muslim. Sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Bukhari ketika seorang pemuda yahudi datang ke rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan hendak tinggal bersama beliau kemudian diberinya izin sehingga ia tinggal di rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dalam kesehariannya ia hidup dan makan serta minum bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Namun suatu waktu pemuda tersebut pergi dari rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan setelah ditanya ternyata pemuda itu sedang sakit dan pulang ke rumahnya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam datang ke rumahnya, dan mendapatinya dalam keadaan sakaratul maut, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi

Perjuangan Sayyidina Salman Al-Farisi r.a Dalam Mencari Kebenaran

Makan Sayyidina Salman Al-Farisi r.a di Iraq Sesungguhnya sesiapa yang mencari kebenaran, pasti akan menemuinya. Kisah ini adalah kisah benar pengalaman seorang m anusia mencari agama yang benar (hak), iaitu pengalaman SALMAN AL FARISY Marilah kita semak Salman menceritakan pengalamannya selama mengembara mencari agama yang hak itu. Dengan ingatannya yang kuat, ceritanya lebih lengkap, terperinci dan lebih terpercaya. seorang sahabat Rasulullah saw. Dari Abdullah bin Abbas Radliyallahu ‘Anhuma berkata, “Salman al-Farisi Radliyallahu ‘Anhu menceritakan biografinya kepadaku dari mulutnya sendiri. Kata Salman, “Saya pemuda Parsi, penduduk kota Isfahan, berasal dari desa Jayyan. Bapaku pemimpin Desa. Orang terkaya dan berkedudukan tinggi di situ. Aku adalah insan yang paling disayangi ayah sejak dilahirkan. Kasih sayang beliau semakin bertambah seiring dengan peningkatan usiaku, sehingga kerana teramat sayang, aku dijaga di rumah seperti anak gadis. Aku mengabdikan diri dalam Agama Majusi

Meniru Dakwah Rasul, Kini Punya banyak Murid Muallaf

Meniru Dakwah Rasul, Kini Punya banyak Murid Muallaf Jepara.Santrionline – Menjadi ketua MWC NU Kecamatan Keling Jepara punya tugas lebih dibanding kecamatan lain di Kabupaten Jepara. Selain medan dakwah yang mayoritas berupa gunung, warganya juga memeluk beragam keyakinan. Dari 18 kelurahan di Keling hanya ada 3 desa yang berupa daratan. Pun demikian, agama yang dipeluk bukan hanya Islam. Ada Nasrani da Budha dengan rumah ibadah masing-masing yang megah. Bahkan, Vihara terbesar di negeri ini, ada di Keling. Hal itu dituturkan oleh KH Ali Murtadlo (38), Rais Syuriah NU Kec. Keling di tengah ia menjalankan tugas ngaji dan dakwah di Desa Damarwulan, Jumat (22/04/2016) siang. Kiai alumnus Pesantren Salafiyah, Kajen, Pati ini juga menjelaskan cara koordinasi antar pengurus ranting NU. “Karena jarak yang jauh, terjal, naik-turun, kami harus yang turun langsung ke bawah,” paparnya. Kiai Murtadlo juga menjelaskan, untuk acara ngaji, ia tidak membuat majelis pengajian dekat rumah sebagaimana d

Al-Habib Umar bin Hafidz: Pentingnya Megamalkan Hukum Allah Untuk Diri Sendiri Sebelum Mengkritik Penguasa

Orang orang Muslim menyerang dan mengkritik para penguasa dengan mengatakan bahwa mereka (penguasa) belum menetapkan sepenuhnya a turan Allah dimuka bumi. Mereka mengutip ayat Al-Qur'an yang mengatakan: "Mereka yang tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, adalah orang orang yang fasiq, orang-orang kafir dan zalim" (al maidah 44-45) Namun sayangnya, banyak juga dari orang-orang muslim ini belum membuat aturan Allah dalam diri mereka sendiri. Mereka masih melihat hal-hal yang dilarang, mendengarkan hal-hal yang dilarang dan mengatakan hal hal yang dilarang. Anda bertanggung jawab untuk menetapkan aturan Allah dalam tubuh Anda sendiri. Jika Anda melakukan ini, Anda benar-benar seorang raja. Orang sholeh berkata: "Aku memegang kendali sepenuhnya terhadap tubuhku, aku hanya menggunakan tubuhku untuk taat kepada Allah" Orang ini benar-benar seorang raja sejati. (Dan tidak membutuhkan raja atau penguasa lain dalam hidupnya).. (arifan)

KH Said Aqil Siradj Mengalahkan 'Nabiyullah' Palsu

Dalam sebuah forum tabbayun dan dialog terbuka yang digelar pada tahun 2009 silam, ada beberapa hal menarik yang disampaikan oleh KH. Said Aqil Siradj, diantaranya taubatnya "Nabiyullah" palsu bernama Ahmad Mushaddiq alias Abdus Salam. Sosok Ahmad Musaddeq menjadi tenar pada tahun 2006 di Indonesia, bahkan di dunia internasional, karena mengaku sebagai Nabi alias Nabi palsu. Ia menafsirkan kitab suci dengan cara sendiri dan tidak mewajibkan umatnya solat, puasa dan ibadah wajibnya. Namun, alhamdulillah, Ahmad Musaddeq bertaubat pada tahun 2007 setelah berdialog dengan ulama, yang tidak lain berdialog dengan Prof. KH. Said Aqil Siradj, MA. Hal ini juga pernah dimuat dalam majalah Ar-Risalah terbitan PBNU dan disampaikan juga dalam sebuah video Forum Tabayyun (Baca: Tabayyun Tingkat Tinggi : Ketika KH. Said Aqil Siradj Disidang Karena Isu Syi'ah). Selain, itu ada hal-hal menarik lainnya yang disampaikan dalam video tersebut. Berikut diantara cuplikan perkataan KH. Said Aqil

Kisah KH. Ali Mustofa Ya'kub Ribuan Kali Cium Tangan Gus Dur

Santrionline ~ Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA: “Bukan Cuma dua kali kami mencium tangan Gus Dur, tetapi ribuan kali... Dan apapun yang terjadi pada diri Gus Dur, baik beliau menjadi Presiden maupun rakyat biasa, beliau adalah tetap guru kami dan kami adalah santri atau murid beliau yang akan selalu menghormati beliau, meskipun kami tidak selamanya sependapat dengan beliau.” *** Seorang Kawan bertanya kepada Kiai Ali Mustafa Yaqub: “Pada waktu rombongan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghadap Presiden Soeharto, Ustadz menganjurkan agar nanti waktu bersalaman dengan Pak Harto, para ulama tidak membungkuk atau menundukkan kepala. Ternyata ketika berjabat dengan Gus Dur, Ustadz bukan saja membungkuk, tetapi justeru mencium tangan Gus Dur. Ini membuktikan bahwa Ustadz tidak konsisten terhadap pendapat Ustadz. Bagaimana hal ini bisa terjadi?” Kiai Ali Mustafa Ya’qub: “Benar sekali yang anda sebutkan itu. Pada waktu MUI menghadap Pak Harto, kami memang punya sikap seperti itu. Sikap it

Haji Pengabdi Setan

Haji Pengabdi Setan Oleh: Ali Mustafa Yaqub* IBADAH haji 1426 H, pekan lalu, usai sudah. Jamaah haji Indonesia mulai pulang ke Tanah Air. Bila mereka ditanya apakah Anda ingin kembali lagi ke Mekkah, hampir seluruhnya menjawab, ''Ingin.'' Hanya segelintir yang menjawab, "Saya ingin beribadah haji sekali saja, seperti Nabi SAW." Jawaban itu menunjukkan antusiasme umat Islam Indonesia beribadah haji. Sekilas, itu juga menunjukkan nilai positif. Karena beribadah haji berkali-kali dianggap sebagai barometer ketakwaan dan ketebalan kantong. Tapi, dari kacamata agama, itu tidak selamanya positif. Kendati ibadah haji telah ada sejak masa Nabi Ibrahim, bagi umat Islam, ia baru diwajibkan pada tahun 6 H. Walau begitu, Nabi SAW dan para sahabat belum dapat menjalankan ibadah haji karena saat itu Mekkah masih dikuasai kaum musyrik. Setelah Nabi SAW menguasai Mekkah (Fath Makkah) pada 12 Ramadan 8 H, sejak itu beliau berkesempatan beribadah haji. Namun Nabi SAW tidak beri

Mbah Marzuqi Giriloyo, Sufi Yang Mentalqin Orang Lain Saat Saktarul Maut

MBAH MARZUQI GIRILOYO, SUFI PEMBERDAYA MASYARAKAT Oleh: Muhammad Kanzul Firdaus Syaikhina KH. Maimoen Zubair pernah bercerita, dulu beliau sering diajak KH. Ali Ma'shum Krapyak untuk sowan ke ndalem KH. Ahmad Marzuqi Romli di dusun Giriloyo Imogiri Bantul Jogjakarta. Siapa Mbah Marzuqi Giriloyo? Beliau seorang kyai, mursyid Thoriqoh Syathoriyah, yang juga penyebar Islam di daerah Gunung Kidul Jog jakarta. Kini, tiap haul Mbah Marzuqi, maka daerah Gunung Kidul akan "sunyi sepi", karena masyarakatnya berduyun-duyun turun gunung untuk menghadiri Haul Mbah Marzuqi di PP. Ar Romli Giriloyo Imogiri Bantul Jogjakarta. Mbah Marzuqi adalah seorang mursyid Thoriqoh yang tegas menjalankan syariat. Beliau banyak membangun masjid di daerah yang beliau kunjungi. Semua biaya pembangunan masjid beliau tanggung secara mandiri. Memang, beliau seorang sufi yang kaya raya. Bahkan, beliau pernah berhaji bersama keluarga besarnya yang berjumlah belasan orang, dengan menanggung seluruh biayanya

Sujud Kepada Selain Allah, Apakah Langsung Kafir?

Sujud Kepada Selain Allah, Apakah Langsung Kafir? Para ulama menolak memberikan label kafir atau syirik secara langsung kepada siapapun yang bersujud kepada sel ain Allah hingga ditanyakan apakah niat sesungguhnya dari sujud tersebut. Apabila orang tersebut sujud kepada selain Allah dengan niat ibadah kepada makhluk, maka hal tersebut bisa dihukum syirik dan keluar dari agama Islam. Namun, apabila sujud tersebut dilakukan dengan niat sebagai penghormatan maka orang tersebut telah melakukan dosa tapi tidak bisa dikatakan keluar dari agama Islam. Sebab, sujud dengan niat penghormatan merupakan hal yang diharamkan oleh syariat kita namun dibolehkan dalam syariat sebelumnya. Hal tersebut sebagaimana diungkapkan dalam Alquran surat Yusuf ayat 100 yang mengisahkan tentang sujudnya Nabi Ya'qub dan keluarganya kepada Nabi Yusuf. "Dan mereka menaikkan kedua ibu bapaknya ke atas singgasana. Dan mereka semuanya bersujud kepada Yusuf...". {QS. Yusuf: 100} Dalam hal ini, syariat-syari

ALLAH MENUNGGUMU, KAWAN!

ALLAH MENUNGGUMU, KAWAN! “Wahai Dawud! Seandainya orang-orang yang berpikir dan merenung tentang Aku itu mengetahui betapa Aku menunggu mereka, betapa Aku selalui menemani mereka, dan betapa Aku juga sangat merindukan agar mereka menjauhi perbuatan-perbuatan maksiat, niscaya mereka mati membawa kerinduan dengan tubuh tercerai berai karena kecintaan-Ku kepadanya. Wahai Dawud! Itulah yang Aku ingin kan terhadap orang-orang yang terus menerus memikirkan Aku dan merenungkan Aku. Lalu, bagaimana dengan kehendak-Ku terhadap orang-orang yang menghadap pada-Ku? Ketahuilah, wahai Dawud! Sebenarnya yang paling Aku butuhkan adalah bagaimana hamba-Ku merasa selalu membutuhkan Aku. Hal yang paling Aku sayangi pada hamba-Ku adalah ketika ia memikirkan Aku. Hal yang paling Aku agungkan pada hamba-Ku adalah ketika ia kembali kepada-Ku.” --Imam Al-Ghazali dalam kitab Al-Mahabbah wa al-Syawq wa al-Uns wa al-Ridha (tasawuf underground/arifan)

Klarifikasi Santri Yang Menolaong Anjing

Oleh :Abdul Wahab Kordinator Aktifis NU Provinsi Papua Sabtu (9/04/2016 ).Seperti biasa , setiap pagi saya menghabiskan waktu di dapur pesantren Pon Pes Al Payage Angkasapua Papua untuk menyiapkan sarapan buat anak anak papua yang mondok di sini. Pagi tadi pas saya sedang berjalan di samping dapur , saya melihat ada seekor anjing yang mondar mandir di depan pesantren dengan penuh luka dan sperti sangat kelaparan. saya kemudian langsung membawa anjing itu kedalam Pondok untuk melihat luka yang di derita anjing tersebut dan langsung memberinya makan. Saya juga sempat menyuapi makan anjing itu. karna saya lihat untuk sekedar menundukan kepalanya anjing tersebut kesusakan karna ada bebrapa luka di skitar leher. saya melakukan hal itu karna yang saya tahu dari apa yang saya pelajari dari para Ulama " Islam mengajarkan kepada setiap umatnya agar selalu berbuat baik, baik itu terhadap sesama manusia bahkan hewan sekalipun, termasuk kepada anjing yang sperti kita ketahui sebagai hewan yan