Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

MAKESTA IPNU-IPPNU Yayasan Sabilul Huda

Sumenep,  Santrionline Mengemban amanah dan tanggung jawab menjadi benteng putra-putri Nahdlatul Ulama merupakan tugas yang tidak mudah bagi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama, sebagai Badan Otonom NU paling dasar IPNU-IPPNU dituntut untuk memiliki komitmen yang tinggi serta pengembangan kaderisasi melalui managemen organisasi yang baik. Sebagaimana yang dilakukan oleh Pimpinan Anak Cabang IPNU-IPPNU Kecamatan Ganding mengadakan Kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) di Pimpinan Komisariat IPNU-IPPNU Sabilul Huda, Gadu barat Ganding. Selain menjadi Tahapan kaderisasi Formal, Kegiatan tersebut menurut Ketua PAC IPNU Ganding juga sebagai Penegasan kepada para putra-putri NU bahwasanya mengurus IPNU-IPPNU itu merupakan Kewajiban kita sebagai generasi Nahdlatul Ulama. "Mengabdi dan Mengurus IPNU-IPPNU bukan sebuah pilihan melainkan sebuah keharusan bagi kita semua sebagai anaknya orang NU, oleh sebab itu bagi generasi muda mengurus NU melalui IP

KH Tubagus Muhammad Falak, Perintis NU di Bogor

KH Tubagus Muhammad Falak bin KH Tubagus Abbas adalah seorang kiai kharismatik yang dikenal luas oleh kalangan masyarakat sebagai pemimpin rohani dalam gerakan sufi sebagai mursyid Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah yang mengambil ijazah langsung dari Syaikh Abdul Karim Banten. KH Tubagus Muhammad Falak dilahirkan pada tahun 1842 di Sabi, Pandeglang Banten. Sejak kecil beliau mendapatkan pendidikan Islam dari orang tuanya. Ayahnya KH. Tubagus Abbas adalah kiai pemimpin pesantren yang hidup dari hasil bertani dan sangat aktif dalam melakukan kegiatan dakwah di daerah Pandeglang dan sekitarnya bersama isterinya, Ratu Quraisyn. Secara garis kuturunan, KH Tubagus Muhammad Falak juga berasal dari keluarga kesultanan Banten melalui ayah beliau, KH Tubagus Abbas. Silsilah keturunan beliau sampai kepada salah seorang dari sembilan wali yang memiliki putra bernama Sultan Maulana Hasanuddin Banten yaitu Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati). Kebangsawanan beliau diperkuat pula oleh garis ket

KH Abdullah Salam dari Kajen Pati

foto by:teronggosong KH Abdullah Salam dari Kajen Pati  Beliau adalah pendiri dan pengasuh Pondok Terbesar di Kajen yaitu Pondok Matholi’ul Falah, langsung saja simak Sejarah Dan Kewalian Mbah Dullah, KH Abdullah Salam dari Kajen Pati diakui justru karena sepanjang hidupnya, ia berusaha melaksanakan ajaran dan keteladanan pemimpin agungnya, Muhammad SAW. Terutama dalam sikap, perilaku, dan kegiatan-kegiatannya; baik yang berhubungan dengan Allah maupun dengan sesama hambaNya. Melihat penampilan dan rumahnya yang tidak lebih baik dari gotakan tempat tinggal santri-santrinya, mungkin orang akan menganggapnya miskin; atau minimal tidak kaya. Tapi tengoklah; setiap minggu sekali pengajiannya diikuti oleh ribuan orang dari berbagai penjuru dan semuanya disuguhi makan. Selain pengajian-pengajian itu, setiap hari ia menerima tamu dari berbagai kalangan yang rata-rata membawa masalah untuk dimintakan pemecahannya. Mulai dari persoalan keluarga, ekonomi, hingga yang berkaitan dengan politik. Ba

Bukti NU Tidak Tidur, Jutaan Nahdliyin ‘Mengetuk Langit’ demi Negara

SIDOARJO  – Allahu Akbar! Ini bukti Nahdlatul Ulama (NU) tidak tidur. Mencermati dinamika politik serta ancaman terhadap NKRI, NU hadir tepat pada waktunya. Jutaan nahdliyin Ahad (9/4/2017) tumplek blek di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Didukung dengan cuaca yang begitu sejuk, mereka dengan khusyuk meng-amini doa-doa para masyayikh. “Ini tidak lepas dari peristiwa di Tanah Air yang terjadi belakangan ini, dan menimbulkan wacana dunia bahwa Islam moderat di Indonesia telah mati. Maka NU siap menjawabnya. Bahwa mayoritas muslim di Indonesia yang selama ini menjadi  silent majority  masih memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan pola beragama dan berbangsa yang  tawassuth (moderat),  tasamuh  (toleran),  tawazun (seimbang),  i’tidal  (adil) dan menjalankan visi rahmatan lil alamin,” demikian disampaikan pengurus PWNU Jatim yang sampai kepada duta.co, Ahad (9/4/2017). Seluruh jamaah istighotsah dengan ikhlas menengadahkan tangan dan melangitkan doa dalam rangka Istighotsah Kubro menyambu

Sambut Ujian Nasional, Para Pelajar Istighosah dan Dzikir Bersama

JONGGOL , Jelang Ujian Nasional 2017, Ikatan Pelajar Putra-Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) PAC Jonggol gelar Istighosah, dzikir, dan shalawat 1000 kali bersama. Di Masjid Jami Riyadlul Jannah, Ds  Singajaya Kec. Jonggol Kab. Bogor. Untuk penguatan diri lahir dan batin, selain persiapan penguasaan materi ujian, para siswa dibekali penguatan batin dengan kegiatan dzikir dan doa ini. Add caption Menurut Ustadz Ade Eris, Ketua Jatman Bogor, harapannya dengan dzikir dan doa ini anak-anak lebih tenang dan siap menghadapi ujian. Selain itu giat ini juga bagian dari langkah NU Bogor Timur untuk terus mebiasakan tradisi Ahlusunnah wal Jama'ah di kalangan pelajar. "Dengan pembacaan sholawat 1000 kali, generasi NU di tingkat pelajar membiasakan diri dengan tradisi Aswaja (ahlusunnah wal jama'ah, red) an-Nahdliyah." ungkap pria yang akrab disapa Abah Ade ini. Sabtu, (01/04/2016). Selain itu menurut Abah Ade, mendekatkan para pelajar dengan tradisi aswaja juga membentuk karakte