Langsung ke konten utama

Karena Cinta



Karena Cinta


Bismillahirrohmanirrohim, 


ﺍﻟﻬﻲ ﺍﻧﺖ ﻣﻘﺼﻮﺩﻱ ﻭﺭﺿﺎﻙ ﻣﻄﻠﻮﺑﻲ 


Pertama, izinkanlah si faqiir ini mengajak pembaca sekalian untuk senantiasa mengagungkan Asma Allah SWT., karena atas Ridho-Nyalah kita mampu menikmati nikmat hidup dalam Agama Islam di Bumi yang terhampar Luas ini. Kemudian, Sholawat serta salam hendaknya kita lantunkan dengan sepenuh hati kepada Rosulullah Muhammad SAW atas rasa syukur karena telah mengajarkan Islam kepada kita semua.

Pada kesempatan ini izinkanlah si faqiir ini sedikit menyampaikan beberapa bait tulisan perihal Cinta, semoga ada manfaatnya.

Karena Cinta, seorang pendosa bisa berubah menjadi seseorang yang begitu takut mendekati perbuatan dosa. Atas nama cinta juga, seseorang yang begitu menakutkan bisa menjadi seorang pribadi yang begitu lembut dan penyayang. Iya benar, atas nama cinta pula, seorang penakut, pengecut, serta acuh bisa menjadi begitu peduli, berani, dan kuat.

Bahkan, seorang pemabuk, penjudi yang kerap mangkal dan membuat resah warga desa, akan berada di garis terdepan tatkala "symbol-symbol yang ia yakini dirusak"(baca: agama). Hal yang belum tentu berani dilakukan oleh banyak orang bahkan oleh seorang ahli ibadah.

Aneh benar bukan?

Sebenarnya apa yang tengah terjadi?

Ini semua karena cinta. Cinta yang menggetarkan qolbu, kemudian menggerakkan impuls syaraf menuju otak. Otak kemudian berfikir, dan memberikan respon dengan cara menggerakkan langkah kaki, menggerakkan tangan, hingga membuat kedua bola mata menjadi berbinar. Langkah kaki seseorang yang tengah dilanda cinta akan menjadi begitu ringan. Pikirannya dipenuhi oleh wajah dan nama sang kekasih, hingga duri yang menusuk kakinya tidak ia rasakan. Hatinya terasa begitu hangat, perasaannya akan dipenuhi oleh rasa nyaman, matanya dapat melihat lebih jernih dibanding sebelumnya. Iya, ini semua karena cinta.

Gila, begitulah pandangan orang lain terhadap seseorang yang tengah dilanda cinta. Bagaimana tidak, seseorang yang tengah dilanda cinta, akan bersikap abnormal. Suka senyum-senyum sendiri, kadang bergumam tidak tentu, menyebut-nyebut nama sang pujaan hati dimana saja.

Namun, karena cinta pula seseorang bisa terluka, teriris, dan bersedih. Hubungan sesama manusia juga bisa menjadi retak lantaran cinta. Bahkan bisa meluluh-lantahkan sebuah negara yang tadinya anak-anak bisa bermain bebas di lapangan tanpa harus takut terkena butiran peluru nyasar.

Padahal sama-sama Mengagungkan Allah swt., dan mencintai Rosulullah SAW, namun mengapa begitu mudah saling merendahkan, menghina dan mencaci. Bukankah kita mengagungkan Tuhan dan mencintai Nabi yang sama….? Biarkanlah seseorang yang sedang dilanda cinta turun ke Jalan, mencari pujaan hatinya. Dan biarkan pula seseorang pencinta menghabiskan waktunya memikirkan sang pujaan hati di dalam rumah.

Terakhir, izinkanlah diri yang hina ini merujuk hal berikut;


إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ


“Sesungguhnya kaum mukminin itu adalah bersaudara.” (QS. Al-Hujurat: 10)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:


لا تحاسدوا ولا تَناجَشُوا ولا تباغضوا ولا تدابروا ولا يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ,وكونوا عباد الله إخواناً. اَلْمُسْلِمُ أَخُو المسلمِ: لا يَظْلِمُهُ ولا يَخْذُلُهُ ولا يَكْذِبُهُ ولا يَحْقِرُهُ. اَلتَّقْوَى هَهُنا – يُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ- بِحَسْبِ امْرِيءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخاهُ الْمُسْلِمَ. كُلُّ الْمسلمِ عَلَى المسلمِ حَرامٌ: دَمُهُ وَمالُهُ وعِرْضُهُ


“Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya. Ketakwaan itu di sini -beliau menunjuk ke dadanya dan beliau mengucapkannya 3 kali-. Cukuplah seorang muslim dikatakan jelek akhlaknya jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya.” (HR. Muslim no. 2564)

“wallahul muwafiq ila aqwamith thariq”

Lombok, 29 Oktober 2016
Al faqir wal Muznib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Pon Pes Attauhidiyyah Tegal

Pondok Pesantren Attauhidiyyah yang terletak di Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di ketinggian, tepatnya di bawah kaki Gunung Slamet, tak jauh dari kawasan wisata Guci, bertemperatur udara yang cukup dingin. Untuk menuju lokasi pesantren tersebut, kita harus melalui jalan yang menanjak, berkelok, melintasi ladang tebu, persawahan, dan pepohonan yang rindang. Bulan juni kemaren Ponpes Attauhidiyyah dipilih sebagai tempat kegiatan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se – Indonesia ke V, sejak 7-10 Juni 2015. Melihat fisik bangunan Ponpes yang dipimpin oleh KH. Ahmad Saidi, terlihat pembangunannya yang sedang dalam proses penyelesaian, terutama asrama santri dan masjid. Pondok Pesantren At Tauhidiyah didirikan terbilang ponpes tertua di Tegal. Pon Pes Attauhidiyyah Didirikan oleh KH. Armia pada tahun 1880, di desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Desa Cikura yang konon awalnya bernama desa Pemulia...

KH. KI AGENG HASAN BESARI TEGAL SARI PONOROGO - GURU PUJANGGA KI RONGGO WARSITO

Pada paroh pertama abad ke-18, hiduplah seorang kyai besar bernama Kyai Ageng Hasan Bashari atau Besari di desa Tegalsari, yaitu sebuah desa terpencil lebih kurang 10 KM ke arah selatan kota Ponorogo. Di tepi dua buah sungai, sungai Keyang dan sungai Malo, yang mengapit desa Tegalsari inilah Kyai Besari mendirikan sebuah pondok yang kemudian dikenal dengan sebutan Pondok Tegalsari. Dalam sejarahnya, Pondok Tegalsari pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, kharisma, dan kepiawaian para kyai yang mengasuhnya. Ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu di Pondok ini. Mereka berasal dari hampir seluruh tanah Jawa dan sekitarnya. Karena besarnya jumlah santri, seluruh desa menjadi pondok, bahkan pondokan para santri juga didirikan di desa-desa sekitar, misalnya desa Jabung (Nglawu), desa Bantengan, dan lain-lain. Jumlah santri yang begitu besar dan berasal dari berbagai daerah dan berbagai latar belakang itu menunjukkan kebesaran lembaga pendidikan ini. Alumni Pondok ini banyak yan...

Hukum-Hukum Seputar Tunangan dalam Islam

Oleh: Moh Nasirul Haq, Santrionline - "Duhai para pemuda barang siapa diantara kalian mampu membayar Mahar  maka menikahlah. karena sesungguhnya Hal itu lebih menjaga Pandangan    dan Kemaluan." (Al Hadits) Menikah merupakan sunnah nabi yang banyak didambakan oleh setiap orang. Sebab pahala orang yang menikah akan dilipat gandakan pada setiap ibadahnya. Nah, biasanya Setiap orang yang akan menikah terlebih dahulu melalui prosesi "khitbah" (pertunangan). Berikut ini merupakan beberapa hal dalam hukum islam berkaitan dengan tunangan yang saya baca dari buku karya DR Ali Ahmad Al Qulaisy Yaman. Pertanyaan    :  Apakah tunangan itu? Jawab        : Epistimologi tunangan "yaitu suatu proses dimana seorang pria mengajukan permohonan kepada pihak wanita yang di dambakan untuk menjadi calon istrinya kelak. Permohonan ini diutarakan pada si wanita ataupun keluarganya." Terkadang yang bersangkutan meminta sendiri atau juga ...