Langsung ke konten utama

Pemerintah Arab Saudi Gandeng NU Kembangkan Islam Moderat


Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj bersama Duta Besar (Dubes) Kerajaan Arab Saudi, Usamah bin Muhammad mengadakan pertemuan, Selasa (14/11) di rumah Dinas Kedubes Arab Saudi Jakarta.

Komitmen Kerajaan Arab Saudi untuk mengembangkan Islam moderat ditindaklanjuti oleh Usamah dengan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU).

Dalam pertemuan tersebut, Kiai Said menyampaikan komitmen Kerajaan Arab Saudi dalam mengembangkan Islam moderat dapat dimulai dengan menghormati dan memberikan jaminan Kebebasan bermadzhab kepada seluruh umat Islam dunia yang melaksanakan haji dan umrah di tanah haram.

Kepada Kiai Said, Usamah bin Muhammad menyampaikan komitmen Kerajaan Arab Saud dalam mengembangkan Islam moderat. 

"Yang lalu biarlah berlalu. Mari kita bekerja sama mengembangkan Islam moderat," kata Usamah.

Sementara itu, Kiai Said mengatakan kepada Dubes Arab Saudi bahwa dirinya tidak mempersoalkan Pemerintah Arab Saudi.

“Yang saya tentang selama ini Wahabi alumni Arab Saudi yang mensyirik-syirikkan, mengkafir kafirkan, membid'ah-bid'ahkan muslim Indonesia," tegas Kiai Said.

Salah seorang Ketua PBNU H Muhammad Sulton Fatoni mengatakan, Kira-kira tujuh tahun lalu Kiai Said Aqil Siroj memulai bersikap tegas dan kukuh menentang dan melawan keras Wahabi di Indonesia. Selama itu pula PBNU menutup komunikasi dengan Kedubes Saudi Arabia. Hal itu bermula dari peristiwa tokoh utama Wahabi berkata dan bersikap sombong dan congkak terhadap beberapa kiai saat acara resmi. Kiai Said Aqil tentu sangat geram dan marah namun masih bisa menahan diri.

Kini ada indikator situasi di Saudi Arabia membaik. PBNU pun kembali membuka komunikasi dengan Kedubes Saudi Arabia yg saat ini bertekad mengembangkan Islam moderat. Kepada Kiai Said Aqil, Dubes Saudi Arabia, Usamah bin Muhammad menyampaikan komitmen Kerajaan Saudi Arabia dlm mengembangkan Islam moderat. "Yang lalu biarlah berlalu. Mari kita bekerjasama mengembangkan Islam moderat." Kata Usamah.

KH Said Aqil Siroj mengatakan kepada Dubes Arab Saudi, "Saya tidak mempersoalkan Pemerintah Saudi Arabia, yang saya tentang selama ini Wahabi alumni Saudi Arabia yang mensyirik syirikkan, mengkafir kafirkan, membid'ah bid'ahkan muslim Indonesia."
Allahumma Sholli a'la Sayyidina Muhammad wa ala alihi washobihi wasalim

souce: nuonline

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Pon Pes Attauhidiyyah Tegal

Pondok Pesantren Attauhidiyyah yang terletak di Desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di ketinggian, tepatnya di bawah kaki Gunung Slamet, tak jauh dari kawasan wisata Guci, bertemperatur udara yang cukup dingin. Untuk menuju lokasi pesantren tersebut, kita harus melalui jalan yang menanjak, berkelok, melintasi ladang tebu, persawahan, dan pepohonan yang rindang. Bulan juni kemaren Ponpes Attauhidiyyah dipilih sebagai tempat kegiatan Ijtima’ Ulama Komisi Fatwa se – Indonesia ke V, sejak 7-10 Juni 2015. Melihat fisik bangunan Ponpes yang dipimpin oleh KH. Ahmad Saidi, terlihat pembangunannya yang sedang dalam proses penyelesaian, terutama asrama santri dan masjid. Pondok Pesantren At Tauhidiyah didirikan terbilang ponpes tertua di Tegal. Pon Pes Attauhidiyyah Didirikan oleh KH. Armia pada tahun 1880, di desa Cikura, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Desa Cikura yang konon awalnya bernama desa Pemulia...

KH. KI AGENG HASAN BESARI TEGAL SARI PONOROGO - GURU PUJANGGA KI RONGGO WARSITO

Pada paroh pertama abad ke-18, hiduplah seorang kyai besar bernama Kyai Ageng Hasan Bashari atau Besari di desa Tegalsari, yaitu sebuah desa terpencil lebih kurang 10 KM ke arah selatan kota Ponorogo. Di tepi dua buah sungai, sungai Keyang dan sungai Malo, yang mengapit desa Tegalsari inilah Kyai Besari mendirikan sebuah pondok yang kemudian dikenal dengan sebutan Pondok Tegalsari. Dalam sejarahnya, Pondok Tegalsari pernah mengalami zaman keemasan berkat kealiman, kharisma, dan kepiawaian para kyai yang mengasuhnya. Ribuan santri berduyun-duyun menuntut ilmu di Pondok ini. Mereka berasal dari hampir seluruh tanah Jawa dan sekitarnya. Karena besarnya jumlah santri, seluruh desa menjadi pondok, bahkan pondokan para santri juga didirikan di desa-desa sekitar, misalnya desa Jabung (Nglawu), desa Bantengan, dan lain-lain. Jumlah santri yang begitu besar dan berasal dari berbagai daerah dan berbagai latar belakang itu menunjukkan kebesaran lembaga pendidikan ini. Alumni Pondok ini banyak yan...

Hukum-Hukum Seputar Tunangan dalam Islam

Oleh: Moh Nasirul Haq, Santrionline - "Duhai para pemuda barang siapa diantara kalian mampu membayar Mahar  maka menikahlah. karena sesungguhnya Hal itu lebih menjaga Pandangan    dan Kemaluan." (Al Hadits) Menikah merupakan sunnah nabi yang banyak didambakan oleh setiap orang. Sebab pahala orang yang menikah akan dilipat gandakan pada setiap ibadahnya. Nah, biasanya Setiap orang yang akan menikah terlebih dahulu melalui prosesi "khitbah" (pertunangan). Berikut ini merupakan beberapa hal dalam hukum islam berkaitan dengan tunangan yang saya baca dari buku karya DR Ali Ahmad Al Qulaisy Yaman. Pertanyaan    :  Apakah tunangan itu? Jawab        : Epistimologi tunangan "yaitu suatu proses dimana seorang pria mengajukan permohonan kepada pihak wanita yang di dambakan untuk menjadi calon istrinya kelak. Permohonan ini diutarakan pada si wanita ataupun keluarganya." Terkadang yang bersangkutan meminta sendiri atau juga ...