Langsung ke konten utama

Selamat dan Sukses PERWIMANAS Ma'arif NU 2017













Lembaga Pendidikan Maarif NU merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki peran yang sangat strategis untuk meningkatkan upaya membangun, menumbuhkan, dan memelihara semangat persatuan kesatuan, bela negara, dan nasionalisme. LP Nahdlatul Ulama ingin memberikan kontribusi terhadap pembangunan mental dan karakter anak bangsa melalui kegiatan kepramukaan yang dikemas dalam bentuk perkemahan secara nasional.

Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma'arif Nasional (Perwimanas) adalah perkemahan nasional yang diikuti oleh anggota pramuka tingkat penegak (SMA/MA/SMK) dilingkungan pendidikan Ma’arif NU.  Perwimanas pertama kali di selenggarakan di Bumi Perkemahan Pondok Pesantren Babussalam, Kalibening, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. diikuti oleh 2.220 anggota pramuka ma’arif yang berasal dari 23 Propinsi dan 32 Kabupaten/Kota di Indonesia. 


Untuk Perkemahan Wirakarya Pramuka Ma'arif NU Nasional (Perwimanas ) yang ke 2 (dua) penyelenggaraanya di Lapangan Tembak Akmil Salaman dan Pondok Pesantren API Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah. yang diikuti ribuan peserta pada 18-23 September 2017. Presiden RI Ir.H. Joko Widodo bersedia membuka perhelatan perkemahan tingkat nasional ini akan dihadiri oleh Presiden RI dan sejumlah pejabat negara. Perwimanas II mengusung tema "Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyah Kokohkan Karakter Generasi Bangsa".


Siswa/i Smas Tashwirul Afkar sebagai delegasi Kontingen Sako Ma'arif NU Cabang Lamongan

Perwimanas adalah Ikhtiyar Nahdlatul Ulama  lewat Maarif untuk melakukan gerakan kultural sehingga generasi penerus bangsa tidak mudah tergoyahkan oleh sejumlah paham baru yang akan merusak keyakinan mereka. Kegiatan ini digelar setiap empat tahun sekali. Keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan yang dihadiri PP LP Maarif NU dan PW LP Maarif NU se-Indonesia yang mengikuti Perwimanas I di Jombang.

LP Ma'arif NU berharap, melalui Perwimanas yang diselaraskan dengan upaya pembentukan moral dan akhlak, dengan tujuan mendorong dan menumbuhkembangkan kesadaran semangat persatuan kesatuan, bela negara, dan nasionalisme, sebagai karakter bangsa yang di landasi dengan akidah Ahlussunnah Waljama'ah An-Nahdliyah.

"Salam Pramuka"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p