Langsung ke konten utama

Dari Santri Untuk Negeri, Timnas U-19 berhasil ke Semifinal Piala AFF U-18

Bagi sebagian pencinta Sepakbola Nasional mungkin asing dengan nama Rafli Mursalim. Rafli Mursalim sendiri merupakan jebolan dari kompetisi Liga Santri Nusantara 2016, di turnamen itu Rafli bahkan sukses mencatatkan diri sebagai top skor dengan torehan 15 gol serta gelar pemain terbaik. Rafli sendiri memang mondok di pesantren, ia tercatat mondok di pesantren Al-As’ariyah, Banten. 

Liputan6.com
Rafli Mursalim, adalah pencipta Gol ke-8 Timnas pada Piala AFF-18 Indonesia-Filipina, kecerobohan dari kiper Filipina, Quincy Julian di area terlarang pada menit akhir babak kedua pertandingan melawan Timnas U-19 Indonesia membuat wasit menunjuk titik putih. Pemain bernomor punggung 9, Rafli Mursalim maju sebagai algojo. sepakan bolanya yang begitu keras tak mampu dihalau kiper pengganti Flipina. Indonesia pun memimpin 8-0 saat itu sebelum akhirnya digenapkan menjadi 9-0 setelah Reski Fandi merobek gawang Filipina.

Pada babak penyisihan Group B Piala AFF-18 2017 di Thuwunna Stadium, Yangon, Rabu(13/92017), Rafli Mursalim yang tampil sebagai starter membuka pesta Gol Tim Garuda Nusantara, sepakannya di detik 43 menjadi keran Gool Timnas U-19. Sempat terjatuh, Rafli bangkit untuk kemudian menendang bola ke sisi kanan gawang lawan. Tak puas dengan itu, Rafli berhasil mencetak dua gol tambahan. Bola meluncur datar, tanpa mampu dihalau 4 pemain Brunei. 

Keunggulan tersebut kemudian digandakan oleh Egy Maulana Vikri di menit ke-18 dan 22. Di menit 41 tendangan Witan dari luar kotak penalti kembali menambah keunggulan timnas menjadi 4-0.

Rafli mencetak gol keduanya di menit 42 dengan memanfaatkan umpan dari sisi kanan. Tanpa ampun pemain bernomor punggung 9 itu menceploskan bola melalui kepalanya.Puncaknya, jelang berakhirnya babak pertama, santri Al-Asy'ariyah Tangerang ini mencetak hattrick atau gol ketiga pada pertandingan ini.

Penampilan heroik Rafli mendapat pujian dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi. Dia berharap kehebatan Rafli menular ke pemain muda lainnya.

"Selamat untuk semua pemain, pencetak gol dan juga hattrick yang dibuat Rafli. Dia merupakan pemain terbaik Liga Santri Nusantara 2016, "Semoga aksi para pemain menginspirasi pemain muda di Indonesia, khususnya yang sedang mengikuti Liga Santri Nusantara.

Kemenangan atas Brunei membuat Timnas U-19 keluar sebagai juara Grup B. Di babak semifinal, Garuda Nusantara akan menghadapi Thailand yang menempati posisi kedua di klasemen Grup A. Sementara itu, laga semifinal lainnya mempertemukan Malaysia versus Myanmar.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p