Langsung ke konten utama

Seribu Persen Bohong Kiai Said Makelari Tanah di Malang


Belakangan, beredar berita tentang terlibatnya Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam jual-beli tanah di Kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, Jawa Timur. Tanah milik H. Qosim ini dijual kepada seseorang. Posisi Kiai Said dalam berita itu adalah makelar yang menjanjikan bahwa di tanah tersebut  akan dibangun Islamic Center.

Pembeli tanah dari H Qosim atas nama Denny M Syafullah membantah berita tersebut. Menurut dia, berita tersebut sangat jahat. “Ini berita jahat. Ini orang jahat. Seribu persen bohong!” katanya di gedung PBNU, Jakarta, pada Kamis (29/12).

Denny sebelumnya mengetahui bahwa berita itu memang sudah keluar setelah Muktamar NU di Jombang pada 2015 lalu. Tapi dia tidak bereaksi apa-apa. “Dulu udah keluar baru muktamar, tapi tidak menyebut nama saya, makanya saya diamin. Sekarang menyebut nama saya,” ujar pria yang pengusaha ini.

Menurut dia, tanah itu menjadi milikinya hanya selama setahun. Kemudian sudah dijual lagi. Dan dia tidak tahu apa-apa lagi dengan tanah tersebut. Yang jelas adalah, jual-beli tanah ini tidak ada kaitannya dengan Kiai Said Aqil Siroj. Dia juga mengaku siap untuk menjadi saksi untuk kasus tersebut.

Denny juga mengaku telah menelepon H Qosim. H Qosim juga membantah berita tersebut. Orang yang membuatnya adalah pihak yang menghendaki Kiai Said medun (turun dari Ketua Umum PBNU).

Kemudian Denny juga menunjukkan tulisan tangannya yang dibubuhi tanda tangan dan materai senilai 6000. Berikut isi tulisan tersebut:

Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : H Denny M Syafullah SH
Alamat : Jalan Cipinang Cempedak IV /1 Polonia Jakarta Timur
Agama  : Islam

Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Saya pembeli tanah milik haji Kosim warga kelurahan Karang Besuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang.
2. Bahwa waktu membeli tanah tidak ada kaitan dengan KH Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU). Dan KH H Said Qil Siroj tidak pernah tahu-menahu mengenai proses jual beli tanahnya.
3. Tanah tersebut sudah bayar lunas.
4. Sewaktu membeli tanah tersebut tidak pernah menyebut-nyebut sebagai lahan Islamic Center.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 29 Desember 2016
H Denny M Syafullah SH

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p