Langsung ke konten utama

Sabda Yesus Dalam Khazanah Periwayatan Islam

- Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal, Seseorang bertanya pada #Yesus, “Bagaimana engkau dapat jalan di atas air?"
#Yesus menjawab: “Dengan keyakinan”. Orang tersebut kemudian berkata: “Kami juga memiliki keyakinan". #Yesus kemudian bertanya: “Apakah batu, lempung, dan emas, semuanya sama di matamu?”. Orang tersebut menjawab, “Tidak”. #Yesus kemudian berkata, “Sungguh, batu, lempung, dan emas, semuanya sama di mataku”.

- Diriwayatkan oleh Abu Sa’id al-Naqqash, dari Hassan bin ‘Atiyyah, #Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Ketahuilah, melihat pekuburan seharusnya menjadi peringatan bagimu; melihat jenazah, seharusnya menjadi pelajaran untukmu. Dan melihat masyarakat di dunia ini, seharusnya, dengan menggunakan pandangan rahmat dan kasih.”

- Ibn Abi al-Dunya meriwayatkan dari Ma’n bin ‘Isa bahwa #Yesus pernah berkata, “Wahai bani Israil, mengapa engkau datang padaku mengenakan pakaian para rahib, namun hatimu seperti serigala kelaparan? Pakailah pakaian para raja, namun biarkan hatimu lembut dengan rasa takut (khawf)”.

- Diriwayatkan oleh alGhazali, #Yesus berkata, “Engkau tak akan mampu menggapai keinginanmu, kecuali dengan bersabar atas apa yang tak kau sukai.

- Ibn ‘Adiyy meriwayatkan, dari Abu ‘Umamah, Nabi SAW bersabda: “Suatu hari, saudaraku #Yesus berkata pada murid-muridnya, "Berpikir sederhanalah dan simpel seperti burung merpati dalam hal yang berhubungan dengan kejahatan. Namun jadilah binatang buas yang sedang dikejar pemburu dalam hal-hal yang menyelamatkanmu.

- Diriwayatkan oleh al-Ghazali, #Yesus berkata, “Aku menyukai sajak, dan meninggalkan kemewahan”.

- Al-Ghazali meriwayatkan #Yesus berkata, “Dunia ini hanyalah jembatan, maka lewatilah, dan jangan membangun sesuatu di atasnya.

- Al-Razi meriwayatkan, #Yesus berkata, “Tuhan memberiku kekuatan untuk hidupkan orang mati, menyembuhkan kebutaan dan ketulian. Namun Tuhan tak memberiku kekuatan untuk meringankan seorang bodoh dari kebodohannya.

- Al-Ghazali meriwayatkan, #Yesus berkata, "Sang pencari dunia ini adalah seperti seorang yang meminum air laut. Semakin banyak ia meminum, semakin dahsyat dahaganya, hingga akhirnya dahaga tersebut membunuhnya.

- Abu Na’im meriwayatkan dari Yazid bin Maysarah, #Yesus bersabda, "Dengan merendahkan hatimu, derajatmu akan diangkat tinggi. Dengan menebar kasih sayang pada sesama, kau akan disayangi. Dengan membantu sesama, Tuhan akan membantu kebutuhanmu."

- Imam Malik meriwayatkan, suatu hari seekor babi melewati #Yesus. Yesus berkata, “Lewatlah dengan damai.
Seorang bertanya kepada #Yesus, "Wahai Ruh Allah, mengapa engkau bertutur baik kepada seekor babi?
#Yesus menjawab, “Aku benci membiasakan lidahku untuk bertutur buruk."

- Ibn Abi al-Dunya meriwayatkan, dari Sufyan al-Thawri. Sekumpulan orang bertanya pada #Yesus, "Ajarilah kami jalan menuju surga".
#Yesus menjawab, “Jangan berbicara walau satu kata”.
Mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami dapat melakukannya?"
#Yesus menjawab, “Jika demikian, janganlah engkau mengucap satu kata, kecuali kata-kata yang baik."

- Imam Ahmad meriwayatkan dari Khalid bin Khushib, #Yesus berkata kepada murid-muridnya, “Seperti halnya para raja telah meninggalkan hikmah untuk kalian, maka tinggalkanlah dunia ini untuk para raja.

- Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ikrimah, #Yesus bersabda, "Wahai murid-muridku, janganlah engkau memberikan mutiara kepada kawanan babi. Mereka tak dapat melakukan apa-apa dengan mutiara itu. Demikian juga janganlah mengajarkan hikmah kepada mereka yang tak menginginkan/mencarinya. Sesungguhnya hikmah lebih mulia dari mutiara, dan mereka yang tak mencarinya lebih buruk dari babi. 

*Dalam tradisi Sufi, mulai dari kurun awal (Ibn Mubarak, Abu Talib al-Makki), #Yesus adalah simbol kezuhudan. Para sufi kerap mengutipnya.

Ditranskip dari twit Habib Ismail Fajrie Al-athas. (Rois Faisal Ridho)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p