Langsung ke konten utama

Ratusan Jamaah Haji Probolinggo Gelar Tasyakuran


Sedikitnya 774 jamaah haji Kabupaten Probolinggo yang baru datang dari tanah suci menggelar tasyakuran di Pendopo Kabupaten Probolinggo, Rabu (2/11). Tasyakuran yang difasilitasi oleh Pemkab Probolinggo ini digelar sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kedatangan jamaah haji dari tanah suci dalam keadaan sehat wal afi’at dan selamat.

Tasyakuran ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari, Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo H. Busthami, Rais PCNU Kota Kraksaan KH. Munir Kholili dan Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH. Abdul Hadi.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo H. Busthami menyampaikan ucapan terima kasih atas kepedulian yang diberikan Pemkab Probolinggo kepada para jamaah haji dengan memberikan berbagai macam kemudahan mulai dari fasilitas maupun pelayanan mulai dari berangkat, di tanah suci hingga kembali ke Kabupaten Probolinggo

"Mudah-mudahan ke depan, pemberian fasilitas kepada para jamaah haji ini bisa terus ditingkatkan. Karena penghormatan terhadap jamaah haji ini baru ada di Kabupaten Probolinggo. Karena di daerah lain, jamaah haji masih harus bayar sendiri untuk menuju ke asrama haji dan sebaliknya," katanya.

Sementara Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H. Hasan Aminuddin menyampaikan ucapan terima kasih karena pelaksanaan ibadah haji mulai dari berangkat hingga kembali ke tanah air selalu dipantau baik oleh Pemerintah Daerah maupun PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan.

"Ini merupakan sebuah pelayanan yang diberikan kepada tamu Allah SWT supaya menjadi terhormat. Marilah bersyukur atas nikmat kesempatan yang telah diberikan Allah SWT untuk menunaikan rukun Islam yang kelima," katanya.

Hasan mengharapkan agar para jamaah haji yang telah selesai melaksanakan ibadah haji dari ibadah wajib maupun sunnahnya, menjadi haji yang mabrur dan lebih ditingkatkan ibadahnya kepada Allah SWT.

"Saran saya kepada jamaah haji, acara silaturahim antar jamaah sangat penting dan bermanfaat. Oleh karena itu, jadikan momentum silaturahim ini menjadi uswatun hasanah antar jamaah haji di Kabupaten Probolinggo," pintanya.

Dalam kesempatan tersebut Hasan juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat berupa penipuan berkedok agama yang sudah banyak dan merajalela, terutama masalah haji dan umroh atau masalah lain untuk menunaikan ibadah haji dengan iming-iming proses cepat dan murah untuk melaksanakan haji dan umroh. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p