Langsung ke konten utama

PBNU Apresiasi Demo 4 November Berjalan Tertib


Hasil gambar untuk nahdlatul ulama


Jakarta, SantriOnline
Sambil terus mendorong proses hukum berjalan, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sedari awal mengimbau agar aksi 4 November berjalan dengan tertib dan damai. 

Meskipun melarang warganya untuk ikut aksi tersebut, PBNU jauh-jauh hari telah menyampaikan kepada seluruh pengurus NU dan warga NU untuk secara pro-aktif turut menenangkan situasi. Menjaga agar suasana yang aman dan damai tetap terpelihara serta tidak ikut-ikutan memperkeruh suasana dengan provokasi dan hasutan.

“Kepada para pihak yang hendak menyalurkan aspirasi dengan berunjuk rasa, PBNU mengimbau agar tetap menjaga akhlakul karimah dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalu lintas dan dapat menjaga keamanan masyarakat demi keutuhan NKRI,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj beberapa waktu yang lalu.

Atas terwujudnya ketertiban demo 4 November kali ini, Ketua PBNU H Marsudi Syuhud menyampaikan apresiasinya karena para pendemo tetap menjaga kondisi yang kondusif di tengah ratusan ribu pendemo yang datang dari berbagai penjuru daerah ke Jakarta.

“Para pemimpin demo itu orang-orang shaleh, semoga demo ini menjadi tuntunan bahwa upaya dari berbagai elemen bangsa untuk mewujudkan negara yang tertib dan damai bisa selalu dijaga,” ujar Marsudi, Jumat (4/11) di Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Imam Besar Masjid New York Ali Shamsi juga memberikan poin tersendiri terhadap demo besar dari umat Islam di Indonesia ini. Ketertiban ratusan ribu pendemo tersebut menurutnya berhasil memberikan contoh yang baik kepada dunia.

“Saya sering menyampaikan dakwah, khususnya di Amerika. Saya akan menyampaikan hal ini kepada dunia bahwa ribuan umat Islam yang bersatu dalam aksi bisa berjalan dengan tertib dan damai. Inilah wajah umat Islam Indonesia yang harus terus dijaga,” ujar Ali Shamsi.

Demo bertajuk Bela Islam ini tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga dilakukan oleh umat Islam di berbagai daerah untuk menuntut proses hukum terhadap Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjalan tuntas. Untuk tuntutan ini, Polri sudah melakukan berbagai langkah dan proses hukum telah berjalan. Termasuk beberapa pihak yang diduga terkait dengan kasus ini.

(NU.or.id/Arifan)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p