Langsung ke konten utama

Daging Kambing Itu Makanan Kesukaan Rasulullah

Jika kita mengikuti apa yang biasa dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam (SAW) dengan niat mengikuti sunnahnya dan dilakukan karena cinta kepada beliau, insyaAllah akan terhitung sebagai pahala untuk kita. Di samping itu, tentu ada manfaat dan kebaikan dari apa yang dilakukan oleh Rasul. Salah satunya adalah dalam hal makanan. Beliau sangat gemar mengonsumsi daging kambing.

Selama ini kita mendengar para dokter menyarankan kita untuk menghindar dari memakan daging kambing, karena daging kambing dapat menyebabkan panas badan. Ada juga dokter yang mengatakan kandungan lemak dan kolesterol pada daging kambing tinggi serta seringkali daging kambing dituding sebagai penyebab darahtinggi dan sakit jantung.

Khusus berkenaan dengan kambing, mari kita ingat sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ﺍﺗَّﺨِﺬُﻭﺍ ﺍﻟْﻐَﻨَﻢَ ﻓَﺈِﻥَّ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺑَﺮَﻛَﺔ

“Peliharalah oleh kalian kambing karena di dalamnya terdapat barakah”. (HR. Ahmad)

Sedangkan sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disuguhi daging. Bagian kaki (dari daging itu atau paha) diberikan kepada Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyukainya, maka beliaumenggigit daging itu”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebenarnya,daging kambingadalah makanan favorit Rasulullah. Setiap sunnah nabi pasti ada kebaikan dan kelebihannya. Tidak ada salahnya jika kita meniru sunnah rasul soalmakan daging kambingini.

Yang membedakan antara apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dengan umat Islam di Indonesia ketikamemakan daging kambing adalah nasi. Ya,memakan daging kambing(misalnya sate) jika dibiasakan tanpa nasi, Insyaallah tidak akan terkena efek darah tinggi, kolesterol dan penyakit membahayakan lainnya.

Hingga kini, kebiasaan memakan daging kambing dalam porsi besar masih ada di masyarakat Arab, bahkan usia mereka tua-tua. Itu karena mereka hanya memakan dagingnya. Jika pun ada makanan pokok, yang dimakan adalah gandum, jagung dan lainnya, bukan nasi.

(DutaIslam.Com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p