Langsung ke konten utama

MEREKA TERNYATA PELAKU BID'AH

••Bid'ah-bid'ah yang dilakukan oleh Imam-Imam besar Wahabi Salafi

- Kitab Zadul ma’ad, Ibnu Al-Qayyim, Juz 3, Hal. 357

ومن تجريبات السالكين التي جربوها فألفوها صحيحة أن من أدمن يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت أورثه ذلك حياة القلب والعقل. وكان شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه شديد اللهج بها جدا ، وسمعته يقول : من واظب على أربعين مرة كل يوم بين سنة الفجر وصلاة الفجر يا حي يا قيوم ، لا إله إلا أنت ، برحمتك أستغيث حصلت له حياة القلب ، ولم يمت قلبه.
Dan termasuk di antara percobaan untuk salik yang mana hal itu telah aku coba dan muncul bekas yang nampak,
Yaitu barang siapa melanggengkan membaca, "YA HAYYU YA QAYYUM LA ILAHA ILLA ANTA", Maka akan menjadikan hidup hatinya. Dan Ibnu Taimiyah sangat menganjurkan hal itu,
Dan aku mendengar darinya (Ibnu Taimiyah), "Barang siapa melanggengkan setiap harinya membaca, YA HAYYU YA QAYYUM LA ILAHA ILLA ANTA 41x di antara Shalat sunah fajar dan solat fajar (subuh), Maka akan menjadikannya hidup hatinya dan tidak akan mati hatinya.

- Kitab Majmu' Fatawa, Ibnu Taimiyah, Juz 24, Hal. 323

وَرُوِيَ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْ السَّلَفِ عِنْدَ كُلِّ خَتْمَةٍ دَعْوَةٌ مُجَابَةٌ فَإِذَا دَعَا الرَّجُلُ عَقِيْبَ الْخَتْمِ لِنَفْسِهِ وَلِوَالِدَيْهِ وَلِمَشَايِخِهِ وَغَيْرِهِمْ مِنْ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَانَ هَذَا مِنْ الْجِنْسِ الْمَشْرُوْعِ وَكَذَلِكَ دُعَاؤُهُ لَهُمْ فِي قِيَامِ اللَّيْلِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ مَوَاطِنِ اْلإِجَابَةِ وَقَدْ صَحَّ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ أَمَرَ بِالصَّدَقَةِ عَلَى الْمَيِّتِ وَأَمَرَ أَنْ يُصَامَ عَنْهُ الصَّوْمَ فَالصَّدَقَةُ عَنِ الْمَوْتَى مِنْ اْلأَعْمَالِ الصَّالِحَةِ وَكَذَلِكَ مَا جَاءَتْ بِهِ السُّنَّةُ فِي الصَّوْمِ عَنْهُمْ وَبِهَذَا وَغَيْرِهِ اِحْتَجَّ مَنْ قَالَ مِنَ الْعُلَمَاءِ إنَّهُ يَجُوْزُ إهْدَاءُ ثَوَابِ الْعِبَادَاتِ الْمَالِيَّةِ وَالْبَدَنِيَّةِ إلَى مَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ كَمَا هُوَ مَذْهَبُ أَحْمَد وَأَبِي حَنِيْفَةَ وَطَائِفَةٍ مِنْ أَصْحَابِ مَالِكٍ وَالشَّافِعِيِّ فَإِذَا أَهْدَى لِمَيِّتٍ ثَوَابَ صِيَامٍ أَوْ صَلاَةٍ أَوْ قِرَاءَةٍ جَازَ ذَلِكَ
Dan diriwayatkan dari ulama salaf bahwa, Setiap Khatam Al-Quran terdapat doa yang terkabul. Jika seseorang berdoa setelah khatam Al-Quran, baik untuk dirinya sendiri, kedua orang tuanya, para gurunya, dan yang lain dari kalangan mukminin dan mukminat, Maka doa ini tergolong bagian dari doa yang disyariatkan. Begitu pula doa bagi mereka saat tengah malam, dan tempat-tempat istijabah lainnya. Dan sungguh telah shahih dari Nabi saw. bahwa beliau memerintahkan sedelah untuk mayyit dan puasa untuk mayyit. Bersedekah atas nama orang yang telah mati adalah bagian dari Amal Shalih, begitu pula puasa.

- Kitab Ar-Ruh, Ibnu Qayyim, Juz 1, Hal. 142

وَبِالْجُمْلَةِ فَأَفْضَلُ مَا يُهْدَى إِلَى الْمَيِّتِ الْعِتْقُ وَالصَّدَقَةُ وَاْلاِسْتِغْفَارُ لَهُ وَالدُّعَاءُ لَهُ وَالْحَجُّ عَنْهُ وَأَمَّا قِرَاءَةُ اْلقُرْآنِ وَإِهْدَاؤُهَا لَهُ تَطَوُّعًا بِغَيْرِ أُجْرَةٍ فَهَذَا يَصِلُ إِلَيْهِ كَمَا يَصِلُ ثَوَابُ الصَّوْمِ وَالْحَجِّ
Secara Global, sesuatu yang paling utama dihadiahkan kepada mayyit adalah Sedekah, Istighfar, Berdoa untuk orang yang meninggal dan Berhaji atas nama dia. Adapun membaca Al-Qur’an dan menghadiahkan pahalanya kepada si mayyit dengan suka rela tanpa imbalan,
Maka akan sampai kepadanya sebagaimana Pahala puasa dan haji.

- Kitab Ar-Raddu Al-Wafir, Ibnu Nashiruddin Ad-Dimasyqi, hal. 136

قَالَ كنت شَابًّا وَكَانَت لي بنت حصل لَهَا رمد وَكَانَ لنا اعْتِقَاد فِي ابْن تَيْمِية وَكَانَ صَاحب وَالِدي وَيَأْتِي الينا ويزور وَالِدي فَقلت فِي نَفسِي لآخذن من تُرَاب قبر ابْن تَيْمِية فلأكحلها بِهِ فانه طَال رمدها وَلم يفد فِيهَا الْكحل فَجئْت الى الْقَبْر فَوجدت بغداديا قد جمع من التُّرَاب صررا فَقلت مَا تصنع بِهَذَا قَالَ أَخَذته لوجع الرمد أكحل بِهِ أَوْلَادًا لي فَقلت وَهل ينفع ذَلِك فَقَالَ نعم وَذكر أَنه جربه فازددت يَقِينا فِيمَا كنت قصدته فَأخذت مِنْهُ فكحلتها وَهِي نَائِمَة فبرأت
Diriwayatkan dari Al-Baththoihi Al-Mizzi, ia berkata :
“Ketika aku masih muda, dan putriku terkena penyakit mata. Aku memiliki keyakinan pada Ibnu Taimiyah. Beliau juga sahabat ayahku dan sering berkunjung pada ayahku. Maka aku berkata dalam hati : "Aku akan datang ke makam Ibnu Taimiyah dan mengambil tanah untuk aku jadikan celak mata putriku, karena putriku sudah lama sakit mata dan celak apapun belum bisa menyembuhkannya". Maka aku datang ke kuburan Ibnu Taimiyah lalu aku melihat seorang dari Baghdad sedang mengumpulkan tanah kubur beliau.
Lalu aku bertanya kepadanya : "Apa yang sedang kau lakukan ?“
Ia menjawab : “Aku mangambil tanah ini untuk aku jadikan tanah celak bagi anak-anaku yang sedang sakit mata“.
Lalu aku bertanya lagi : “Apakah bermanfaat ?”
Ia menjawab : “Ya, dan ini sungguh mujarrab“.
Maka aku bertambah yakin atas tujuanku datang ke sini, lalu aku mengambil tanah kubur Ibnu Taimiyah dan aku jadikan celak lalu kugunakan pada putriku yang sedang tidur, Maka sembuhlah“.

••Bid'ah-bid'ah yang dilakukan oleh sahabat Nabi

- أشهد أن لا إله إلا الله قال إبن عمر زرت فيها وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله
(راوه أبو داود ٨٢٦)
Dalam kalimat syahadat shalat, Ibnu Umar berkata : "Saya tambahkan bacaan Wahdahu la syarika lahu wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu"

- عن أبي العالية قال رأيت ابن عباس يسجد بعد وتره سجدتين - راوه إبن أبي شيبة
(فتح الباري، جزء ٣، ص. ١٣٤)
Abu Aliyah berkata : "Saya melihat Ibnu Abbas melakukan dua kali sujud setelah witir"

- وعن ابن سيرين وقتادة أن ابن مسعود كان يصلي بعدها أربع ركعات أو ثمان وكان لا يصلي قبلها - راوه الطبراني في الكبير بأسانيد صحيحة إلا أنها مرسلة
(مجمع الزوائد ومنمع الفوائد، جزء ١، ص. ٣٥٣)
Diriwayatkan dari Ibnu Sirin dan Qatadah, bahwa Ibnu Mas'ud shalat 4 rakaat atau 8 rakaat setelah hari raya dan ia tidak shalat sebelum hari raya

Wallahu 'alam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p