Langsung ke konten utama

SANTRI MULIA DUNIA AKHIRAT

Santri Mulia Dunia Akhirat

Santrionline.net - Santri adalah label yang tinggi yang kedudukannya demikian luhur di sisi Allah."Sesiapa yang Allah kehendaki baik, Allah akan memintarkan ia dalam masalah agama".

Maka menjadi santri adalah anugerah yang demikian agung yang tidak semua orang mampu mendapatkannya. Sehingga kala dari kita ada yang berhasil meraih label luhur tersebut tidak sepantasnya kemudian kita tak mensyukurinya.

Mensyukuri label santri berarti mensyukuri ilmu yang telah Allah berikan, dan cara paling tepat bagi para pemilik ilmu adalah mengamalkan serta mengajarkan kepada manusia. Menjemput bola tidak hanya menunggu bola. Dengan niat tulus hanya ingin membahagiakan Allah dan Rasul-Nya serta meraih ridla-Nya.

Lalu mengenai dunia dan apa yang menjadi penghiasnya, pastinya secara otomatis akan membuntut dibelakang santri yang mau mengamalkan dan mengajarkan keilmuan yang ia miliki ketengah masyarakat luas.

Sebab dunia ibarat rumput yang tumbuh bagi petani yang menanam padi, ia akan tumbuh tanpa kita usahakan. Namun tidak sebaliknya, padi ilmu tiada akan begitu saja tumbuh kala yang kita tanam adalah rumput dunia.

Dalam kitab Abwabul Faroj, Abuya as-Sayyid Muhammad bin Alawy al Maliky memberikan tips bagaimana dunia bisa mengikuti kita. Simak hadits berikut:

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki bertanya: "Ya Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- sungguh dunia lari dan berpaling dariku."

Rasul menjawab: “Maka dimanakah kamu dari permohonan rahmat oleh para Malaikat dan tasbih para makhluk, dan dengannya mereka diberi rizki?”.

"Baca dikala mentari terbit: Subhanalloh wabihamdihi subhanallohil adzhim astaghfirulloh sebanyak 100x maka dunia akan datang dengan hina dan kecil (tidak sombong).

Lelaki itu lantas pergi, tinggal dirumah kemudian kembali lagi lalu berkata: " Ya Rasulallah, dunia telah menghadapku, sampai aku tak tahu dimana menaruhnya."

Tak perlu gusar dengan masa depan, jika pada diri kita ada ilmu dan amal yang Allah berikan. Allah akan memulyakan kita didunia sebelum kelak diakhirat.

Wallahu a'laam_
Oleh: Ustad Wahyudin Badai zM.
Read: Isa Anshori

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p