Langsung ke konten utama

Aneka Lomba Meriahkan Harlah Pesantren Tambakberas

Jombang, santrionline.net
Pondok Pesantren Bahrul 'Ulum (PPBU) Jombang Jawa Timur atau Pesantren Tambakberas akan menggelar sejumlah kegiatan. Hal itu sebagai rangkaian dari peringatan satu abad keberadaan madrasah serta hari ulang tahun pesantren yang ke-191.

"Sejumlah kegiatan dalam rangkaian harlah dan peringatan satu abad madrasah tersebut terhimpun dalam ushbu'ul ma'ahid atau pekan pesantren 2016," kata H Abdul Latif Malik, Selasa (29/3). Kegiatan yang akan berlangsung sejak tanggal 10 hingga 17 April tersebut akan diikuti masyarakat sekitar dan juga sejumlah pesantren di Jawa Timur, lanjut ketua devisi ushbu'ul ma'ahid ini.

Secara lebih rinci, Gus Latif, sapaan akrabnya menyebutkan aneka lomba yang akan diselenggarakan tersebut. "Ada lomba dai muda se-Jawa Timur yang juga menjadi pembuka ushbu'ul ma'ahid yakni tanggal 10 April," terangnya.

Kegiatan berikutnya adalah musabaqah qira'atil kitab juga se-Jawa Timur. Kemudian dilanjutkan dengan peragaan busana islami tingkat Taman Kanak-kanak atau Raudlatul Athfal se-Jombang dan mewarnai.

"Ada juga cerdas cermat Nahdlatul Ulama bagi kalangan IPNU dan IPPNU, musabaqah tilawatil qur'an, festival al-Banjari yang semuanya se-Jatim," katanya.

Dan sebelum pelaksanaan seluruh kegiatan harlah pesantren dan madrasah tersebut diselenggarakan book fair atau pameran buku keislaman dan kepesantrenan. "Rangkaian lomba tersebut sebagai bagian dari syiar sekaligus khidmat pesantren," ungkap Gus Latif.

Bagi para santri dapat mengikuti aneka lomba tersebut dengan menghubungi panitia. Tersedia website yang dapat dibuka di: humaponkece.blogspot.co.id atau bisa langsung datang ke sekretariat lomba di aula pesantren setempat.

PPBU didirikan tahun 1825 yang lebih dikenal dengan sebutan Pesantren Tambakberas karena berada di dusun Tambakberas, desa Tambakrejo Jombang. Dengan demikian, usia pesantren sudah memasuki 191 tahun.

Dikenalkannya model madrasah secara klasikal di pesantren ini tercatat sejak tahun 1915. "Momentum dikenalkannya sistem madrasah di pesantren ini akhirnya yang menginspirasi untuk diselenggarakan peringatan satu abad," kata KHM Fadlullah Malik.

Ketua panitia hari lahir pesantren PPBU dan satu abad madrasah ini mengemukakan sejumlah tokoh nasional akan turut hadir dan memeriahkan kegiatan. "Ada Menpora, H Imam Nahrawi, Ketua DPRD Jatim, H Halim Iskandar dan para kiai serta ulama dari berbagai pesantren," terang Gus Fadl, sapaan akrabnya.

Panitia menyiapkan rangkaian acara diantaranya bedah buku, wayang wali, musabaqah santri, festival bonsai, seminar, gowes, expo dan kontes burung, lailatus shalawat, khatmil Quran bilghaib, khitanan massal serta pengajian umum.  (Ibnu Nawawi/Abdullah Alawi)




(NU online/
Irma Andriyana)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah sejak 1852 M

Jawa Timur.Santrionline - Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah merupakan Pesantren yang didirikan Mbah Busyro Al Khafi yang waktu mudanya belajar selama 17 tahun di Mekah. Pendiri Pesantren ini merupakan ayahnya Mbah Soleh yang mempunyai istri yang bernasab dengan Mbah Maimoen di Pesantren Al Anwar Sarang Rembang. Pesantren ini sudah mempunyai sekolah Formal, tapi tetap menjaga tradisi baca kitab turost dengan membangun Pesantren Kidul di sebelah selatan pesantren. Kiai Abdul Azis yang ditemui suarapesantren.net pada 29 Maret 2016 mengungkapkan bahwa dirinya meneruskan memimpin Pondok Kidul yang merupakan cabang dari Pesantren Mukhtariyyah As Syafiiyah di Beji Jenu Tuban Jawa Timur. Pesantren yang terletak di jalur Pantura Tuban ini disebelah Barat yang juga disebut sebagai Pondok Kidul atau sebelah Selatan, sedang pusatnya di sebelah Utara. Dalam bangunan klasik yang terbuat dari kayu berpilar empat itu, tertulis tahun 1852 Masehi di mana tempat itu merupakan tempat penga

Perkawinan Dimata Gus Mus

Perkawinan itu pertemuan dua hal yang berbeda sekali. Ia tidak seperti perbedaan dua hal antar suku, atau antar Negara. Kedua yang terakhir ini lebih banyak jalan menjembataninya untuk bisa damai. Tetapi perbedaan dalam perkawinan adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Relasi suami isteri dalam rumah tangga tidak selalu indah, tidak selamanya membahagiakan, tidak selama damai. Selalu saja ada masa sulit, pertengkaran, percekcokan dan seterusnya. Menyelesaikannya tidak mudah, perlu hati-hati sekali. Paling-paling hanya tiga bulan saja masa-masa indah itu. Selebihnya bergelombang-gelombang. Orang bilang bahwa perempuan itu lemah, dan laki-laki itu kuat. Ini tak sepenuhnya benar, Kita coba saja laki-laki untuk membawa beras enam kilogram secara terus menerus, berjam-jam, berhari-hari dan berbulan-bulan. Satu atau dua jam mungkin bisa, tetapi terus menerus tanpa henti?. Apakah sanggup?. Saya kira tak ada. Laki-laki, suami, biasanya mengaku cepat lelah. Ia lebih suka duduk sambil

Al-Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi Kwitang, Ketika Didzalimi Dibalas Dengan Menyayangi

Keterangan foto: Yang sedang naik becak adalah al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang dan al-Habib Ali bin Husein Alattas Bungur Santrionline- Suemdang, Dahulu di masa al-Habib Ali al-Habsyi Kwitang masih hidup, ada seseorang yang sangat membencinya dan orang itu tinggal di Kwitang. Kelakuan orang itu terhadap al-Habib Ali al-Habsyi sunggah tidak terpuji. Bila lewat di hadapannya dengan sengaja meludah di depan al-Habib Ali al-Habsyi, sampai-sampai membuat marah para murid al-Habib Ali al-Ha bsyi. Hingga suatu saat, al-Habib Ali al-Habsyi memberikan jatah sembako berupa beras kepada orang itu. Dengan memanggil muridnya, al-Habib Ali al-Habsyi memerintahkan agar beras itu diberikan kepada orang itu. Hal ini membuat bertanya-tanya sang murid. Namun belum sempat ditanyakan, al-Habib Ali al-Habsyi berkata: “Berikan ini, tapi jangan bilang dari saya. Bilang saja dari kamu.” Lebih dari 2 tahun orang itu menikmati jatah sembako yang diberikan al-Habib Ali al-Habsyi kepadanya melalui p